jpnn.com, JAKARTA - Menteri LHK, Siti Nurbaya mengunjungi pameran Pekan Lingkungan Hidup Kehutanan (PLHK) 2018 di JCC Senayan (21/7).
Setibanya di lokasi, Menteri Siti langsung mengunjungi booth peserta pameran PLHK 2018.
BACA JUGA: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Pengelolaan Hutan dengan AS
Di booth pameran Direktorat Pengelolaan Sampah, KLHK, Menteri Siti mencoba smart dropbox, yaitu sarana yang disediakan bagi konsumen untuk menukarkan sampah berupa botol plastik dengan saldo uang elektronik T-cash.
Satu sampah botol plastik dihargai 50-60 rupiah di smart dropbox ini. Konsep smart dropbox ini hasil kerjasama KLHK, Telkomsel, Alfamart, Danone dan pengembang aplikasi Smash.
BACA JUGA: Perhutanan Sosial Sejahterakan Masyarakat
Smart dropbox ini masih dalam uji coba di sekitar 80 gerai ritel Alfamart. Targetnya dalam setahun mendatang, smart dropbox ini BISA tersedia di seluruh gerai ritel Alfamart di Indonesia.
Menteri Siti kemudian melakukan interaksi bersama siswa siswi SMKN 27 Jakarta di booth Dinas Lingkungan Hidup Prov. DKI Jakarta.
BACA JUGA: Menangani Karhutla Butuh Sinergi Pusat dan Daerah
SMKN 27 Jakarta ini merupakan salah satu sekolah Adiwiyata Mandiri. Di sini Menteri Siti menanyakan hal-hal yang dilakukan di sekolah kepada para siswa.
Sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri, para siswa di SMKN 27 Jakarta melakukan beberapa kegiatan.
Di antaranya adalah membentuk bank sampah, menciptakan lubang resapan biopori, menciptakan pupuk kompos dan mengolah sampah menjadi biogas.
Menurut para siswa, adanya biogas menjadikan pihak sekolah tidak perlu lagi membeli gas. Hal tersebut dapat mengurangi pengeluaran sekolah.
Terlebih lagi di sekolah tersebut terdapat jurusan tata boga yang memerlukan bahan bakar untuk praktek memasak, sehingga biogas tersebut dapat digunakan untuk praktek.
Pameran bertema Kendalikan Sampah Plastik yang berlangsung tanggal 19-21 Juli 2018 ini pun telah resmi ditutup.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati, menutup pameran yang dilangsungkan selama 3 hari.
Total pengunjung PLHK kali ini mencapai 11.833 pengunjung yang mengisi formulir pengunjung.
"Pengunjung kali ini lebih dari 20.000 orang, karena banyak juga yang tidak mengisi form kunjungan," ujar Vivien.
Kegiatan PLHK 2018 ini menganut prinsip less waste event. Sehingga sampah yang ditimbulkan oleh peserta maupun pengunjung, dikendalikan dan dikelola dengan baik.
Hingga penyelenggaraan hari kedua, total timbulan sampah dari kegiatan ini adalah 126,5 kg.
Jumlah sampah yang dapat dipilah 49 kg, yang kemudian dikirim ke bank sampah untun dimanfaatkan kembali.
Sedangkan jumlah residu yang timbul mencapai 78 kg yang langsung dikirim ke tempat pembuangan sampah.
"Ternyata kita bisa melakukan pengelolaan sampah dengan baik," terang Vivien dalam sambutannya.
Vivien mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut serta dalam PLHK 2018 ini.
Peserta dari pemerintah daerah, BUMN, pihak swasta menurut Vivien mereka telah memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah dan gaya hidup ramah lingkungan. Dengan demikian, tujuan dari pameran ini bisa tercapai.
Pada acara penutupan ini juga diberikan penghargaan kepada pemenang stand terbaik. Untuk Kategori pemerintahan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Aceh mendapatkan juara pertama.
Juara kedua dan ketiga diraih oleh KLHK dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.
Sedangkan untuk kategori perusahaan, juara pertama diraih oleh Holding Industri Pertambangan. Juara kedua diraih oleh Tetrapack, dan juara ketiga adalah Crop Life.
Selain stand terbaik, diberikan juga penghargaan untuk lomba-lomba yang dilaksanakan selama penyelenggaraan PLHK 2018. Yaitu lomba-lomba menggambar dan mewarnai, insinyur cilik, kreasi musik dari musisi jalanan, dan fun rally eco-driving.
Khusus fun rally eco-driving, kegiatan ini ditujukan untuk mengedukasi masyarakat untuk berkendara lebih ramah lingkungan.
Berkendara dengan lebih hemat bahan bakar, dan tetap mengutamakan keselamatan menjadi salah satu tujuannya.
KLHK melalui Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) menyelenggarakan workshop terkait eco-driving ke perusahaan-perusahaan dan masyarakat. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Manggala Agni Hingga Ulama Bersatu Melawan Karhutla
Redaktur & Reporter : Natalia