SMART Gelontorkan Beasiswa Rp 2,8 Miliar

Dorong Perempuan Dalami Sains dan Teknologi

Kamis, 11 Januari 2018 – 05:03 WIB
Penerima beasiswa SMART. Foto: Istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Jumlah insinyur Indonesia merupakan yang terendah di ASEAN. Rasio insinyur Indonesia saat ini hanya 3.038 orang per sejuta penduduk, kalah dari Myanmar 3.844 dan Vietnam 8.917.

Bahkan terpaut jauh dari Singapura yang mencapai 28.235 insinyur per satu juta penduduk.

BACA JUGA: Tahun Ini Kuota Bidik Misi 90 Ribu Kursi

Padahal, Indonesia membutuhkan banyak lulusan Sains, Teknologi, Teknik Mesin dan Matematika (STEM) di tengah gairah pemerintah memacu pembangunan.

Perlu upaya semua pihak, termasuk swasta, BUMN dan pihak terkait lainnya untuk membantu pemerintah mengejar ketertinggalan tersebut.

BACA JUGA: Kuota Beasiswa Dosen dan Peneliti Diusulkan Naik Sebegini

Termasuk pula memenuhi kebutuhan tenaga ahli untuk pembangunan di segala bidang yang tengah dikebut saat ini. Salah satu upaya yang bisa ditempuh yakni melalui kegiatan kepedulian perusahaan (CSR).

"Melalui kepedulian perusahaan (CSR) yang berkesinambungan ini kami berharap anak-anak muda berprestasi dari pelosok Indonesia memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi dan mengejar cita-cita mereka khususnya di bidang Sains, Teknologi, Teknik Mesin dan Matematika,” ujar Susanto Yang CEO Sinarmas Agro Resources And Technology (SMART) dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/1).

BACA JUGA: Nama-nama Penerima Beasiswa Diumumkan Rabu

Dijelaskan, program ini juga diharapkan membuka kesempatan bagi para anak perempuan dari desa binaan di pelosok nusantara untuk mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan ke universitas, terutama di bidang-bidang STEM yang hingga kini masih belum banyak diambil oleh para mahasiswi.

Padahal, menurut UNESCO, jurusan STEM merupakan pekerjaan yang akan banyak dicari di masa depan (job of the future) yang bisa mendorong kesejahteraan individu dan masyarakat sekitarnya, melalui inovasi serta kreativitas.

"Karenanya kami berharap anak-anak perempuan turut terpacu mendalami STEM melalui kesempatan seperti ini." lanjutnya.

SMART kali ini menyalurkan beasiswa kepada masyarakat lokal di sekitar lokasi operasional perusahaan. Program ini akan berjalan hingga proses perekrutan terakhir di 2020 dengan total bantuan dana lebih dari Rp 2,8 miliar yang diberikan kepada 40 siswa.

Pada putaran pertama, lanjut dia, beasiswa diberikan kepada enam siswa berprestasi dari Kabupaten Kapuas Hulu untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Penyerahan beasiswa dilakukan di kantor perwakilan perusahaan di Pontianak, Rabu (10/1).

Ada enam siswa yang mendapatkan beasiswa. Masing-masing memperoleh bantuan dana sebesar Rp 64 juta yang akan digunakan untuk biaya kuliah, perlengkapan kuliah, dan juga biaya hidup.

Selain pemberian dana, para calon siswa akan mendapatkan bimbingan belajar selama 6 bulan yang meliputi persiapan tes 1-3 bulan dan uji coba seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) sebanyak 3 kali.

Hal ini untuk membantu para calon siswa mendapatkan nilai cukup untuk diterima di universitas negeri setempat.

"Setelah siswa diterima dan mulai berkuliah, perusahaan akan melakukan pendampingan selama 3-6 bulan untuk membantu para siswa beradaptasi." tuturnya.

Upaya peningkatan kualitas pendidikan masyarakat termasuk di daerah binaan diharapkan mampu memunculkan sumber daya manusia lokal potensial yang mendukung keberlanjutan usaha perusahaan.

Di sisi lain, program pemberian beasiswa ini menjadi ruang interaksi positif antara perusahaan dan masyarakat sekitar wilayah operasi usaha. Proses pendaftaran beasiswa tahap selanjutnya akan kembali dibuka pada Maret – April 2018. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Avitex Cat Tembok Beri 240 Beasiswa S1


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler