jpnn.com, JAKARTA - SMARTco Laboratory and Research (SMARTco Lab) bertransformasi menjadi SMARTco Care, seiring menurunnya kasus Covid-19.
SMARTco Lab tetap membuka layanan untuk antigen dan PCR, namun kini diperkaya dengan beragam layanan dan fasilitas untuk mendukung kesehatan masyarakat Indonesia.
BACA JUGA: Semua Pihak Diminta Serius Menghadapi Peningkatan Kasus Covid-19
Hasrat untuk memberikan pelayanan terpadu menjadi dasar transformasinya SMARTco Lab menjadi SMARTco Care.
Smartco Laboratory and Research (Smartco Labs) bertransformasi menjadi Smartco Care pada Minggu (11/12/2022).
BACA JUGA: Kasus Covid-19 Menyentuh Angka Sebegini pada Selasa, Pasien yang Dirawat Puluhan Ribu
Transformasi ini bentuk peningkatan layanan dari Smartco Care bagi khalayak umum.
CEO Smartco Care Sari W Pramono menceritakan awal bagaimana akhirnya bertransformasi. Awalnya, kata dia, melihat Covid telah landai di Indonesia. "Maka kami membuka Smartco clinic--guna pencegahan dan untuk meningkatkan kualitas hidup," ujarnya.
BACA JUGA: Disekap Perampok, Wali Kota Blitar dan Istri Masih Trauma, Polisi Bilang Begini Soal Pelaku
”Kami melihat adanya kebutuhan besar untuk layanan kesehatan yang presisi, personal, dan preventif. Harapan kami, orang ke SMARTco Care bukan semata karena ada keluhan, tetapi karena ada keinginan untuk menjaga kesehatan dan kebugarannya.
"Untuk melakukan upaya preventif yang disesuaikan dengan kondisi dan target masing-masing pasien, yang tentunya didukung oleh fasilitas lab dan teknologi riset kami,” jelas Sari W. Pramono selaku CEO SMARTco Care.
Itulah mengapa ada 6 unit bisnis di bawah SMARTco Care: SMARTco Clinic, SMARTco Lab, SMARTco Pharmacy, SMARTco Wellness, SMARTco Research dan SMARTco Trusante.
“Tampak para dokter-dokter yang hadir DR.dr Cosmos O Mangunsong Sp. M (K) dan dr. Teuku Adifitian. Sp.BP-RE, secara keterangan dan persentasi, mereka telah melakukan pada saat dampak Covid1-19 merebak, Hal ini yang menjadi motivasi dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik dan cermat.
"Smartco dari tahun 2020, yang kemudian kita melihat Covid landai maka kita harus memiliki layanan lagi. Ini perpanjangan dari smart colab, di mana hanya PCR dan antigen. Poli-poli juga kita tambah. Ke depan kita bisa bekerja sama dengan rumah sakit yang ada," tambahnya.
Menurut Sari, itu bagian dari komitmen Smartco. Ditambah dengan kolaborasi dengan dokter asal Jepang, Hirahata Internasional Cancer Jepang
"Ide awal kami komitmen karena dari smartco, yang artinya kolaborasi, yang tidak bisa melayani sendirian di bidang kesehatan, dalam hal ini preventif, termasuk kehadiran dokter Hirahata untuk preventif kanker pada masyarakat," paparnya.
Soal sinergi dengan pemerintah, Sari mengungkapkan sejauh ini belum ada. Tapi, ia berharap ke depan pemerintah akan men-support klinik yang ingin mengembangkan pelayanan yang lebih baik ini.
"Sebab yang sebelumnya kami mention bahwa Indonesia banyak kehilangan uang karena banyak pasien berobat ke luar negeri. Namun, ini sudah saatnya bagi pemerintah men-support layanan seperti kami yang mengedepankan teknologi. Mungkin ke depan BUMN bidang kesehatan bisa bekerja sama dengan kami supaya pelayanan kesehatan Indonesia makin meningkat dan terpercaya," tandasnya.(dkk/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad