JAKARTA - Dalam rangka memenuhi target penjualan hingga 25 juta ton per tahun sekaligus mengantisipasi pertumbuhan semen ke depan, PT Semen Gresik (Persero) Tbk menyelenggarakan temu pelanggan yang diikuti ribuan distributor dan konsumennya se-Jabodetabek. Pertemuan digelar di Balai Samudera, Jakarta, Minggu (18/3).
Direktur Pemasaran Semen Gresik, Erizal Bakar, mengatakan, pertemuan tersebut digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap konsumen. "Ini merupakan kesekian kalinya dan diselenggarakan di berbagai kota," Erizal.
Dijelaskannya, saat ini perseroan telah menguasai 41 persen pasar semen domestik. Sebagai pemimpin pasar, upaya menguatkan hubungan dengan distributor dan pelanggan menjadi salah satu prioritas utama. "Area pemasaran terus berkembang, termasuk ke Indonesia timur yang potensial," tambahnya.
Sekitar 1500 pelanggan mengikuti kegiatan tersebut. Semen Gresik memberikan beberapa penghargaan “Best Customer 2012” kepada bagi distributor.
Erizal juga mengatakan, Semen Gresik juga terus berupaya melakukan ekspansi pasar. "Kami juga melakukan ekspansi regional, salah satunya ke Myanmar. Negara tersebut merupakan pasar potensial karena tengah membangun," pungkasnya.
Menghadapi pertumbuhan konsumsi semen tahun 2012 yang telah diproyeksikan naik dari 45 juta ton pada tahun 2011 menjadi 48,15 juta ton pada tahun ini, perusahaan plat merah itu telah melakukan berbagai antisipasi. Di antaranya, menyelesaikan pembangunan 2 pabrik baru dengan kapasitas masing-masing 2,5 juta ton semen/tahun yaitu Pabrik Tuban IV dan Tonasa V.
Pabrik Tuban IV diperkirakan beroperasi pada Triwulan 1 2012 sedangkan Tonasa V akan beroperasi sekitar triwulan II 2012. Dengan selesainya kedua pabrik tersebut, kapasitas produksi naik menjadi 25,2 juta ton semen / tahun. Hingga 2015 Perseroan menargetkan kapasitas produksi sebesar 30 juta ton.
emiten berkode SMGR itu juga sedang melakukan pembangunan pembangkit listrik sebesar 2 x 35 MW untuk mendukung beroperasinya pabrik semen baru di Tonasa. Perseroan juga telah mengalokasikan dana sebesar Rp 500 miliar dalam upaya pengelolaan pengamanan pasokan batubara dengan membentuk anak usaha yang bergerak di bidang pertambangan batu bara yaitu PT SGG Energi Prima.(Esy/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Ada Lagi DP Rp 500 Ribu
Redaktur : Tim Redaksi