Johannes melanjutkan seluruh dana hasil private placement itu akan dipakai untuk sejumlah kebutuhan. Diantaranya menambah dan memperluas cadangan lahan milik perusahaan. Itu menyusul dalam jangka pendek, manajemen telah mengagendakan pembangunan dua hotel di kawasan Bali dan pengembangan lahan di daerah Bandung.
Untuk membangun Hotel di Bali, manajemen menggandeng mitra lokal. Pemilik lahan lokal dengan opsi kerjasama berupa Joint Venture (JV) ataupun Public Service Obligation (PSO). Diharap pembangunan hotel Bali tahun depan sudah dimulai. Kedua proyek itu dananya sudah disiapkan. Sedang Bandung akan kembangkan sekitar 2014 sampai 2015.
Saat ini manajemen masih fokus menambah lahan. Yaitu dari saat ini sekitar 150 hektar, akan ditambah hingga mencapai 200 hingga 300 hektar. ”Dana pembangunan itu bukan dari dana Right Issue,” tukas Johannes.
Sementara manajemen membagi dividen 40 persen dari laba bersih 2011 atau senilai Rp 23 per lembar saham. Tahun lalu perseroan mencatat pendapatan Rp 2,36 triliun, dengan laba bersih Rp 389 miliar.
Pendapatan tumbuh sekitar 39 persen dan laba bersih meningkat 66 persen. Dari sisi penjualan pre sales, menembus angka Rp 3 triliun.
Sepanjang tahun ini manajemen menarget penjualan atau merketing sales sebesar Rp 3,5 triliun atau tumbuh 17 persen. Untuk itu, perseroan akan tetap fokus melayani segmen masyarakat menengah ke atas. Kelas menengah ke atas itu merupakan segmen tahan terhadap gejolak akibat krisis. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Laju Inflasi Bulanan Diprediksi Melandai
Redaktur : Tim Redaksi