SMRC: Dukungan Pemilih Kritis Berdampak pada Peningkatan Elektabilitas Ganjar

Senin, 29 Mei 2023 – 18:50 WIB
Bakal Calon Presiden (Bacapres) 2024 Ganjar Pranowo. Dokumen DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Dukungan pemilih kritis akan sangat menguntungkan calon presiden Ganjar Pranowo.

Sebab, pemilih kritis bisa memengaruhi pemilih lain untuk memberikan dukungan kepada calon yang sama.

BACA JUGA: Punya Elektabilitas Tinggi jadi Modal Kuat Erick Thohir Maju di Pilpres 2024

Saiful Munjani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas tiga tokoh yang digadang-gadang bakal menjadi calon presiden (capres) di Indonesia.

Berdasarkan survei yang dilakukan pada 23-24 Mei 2023, elektabilitas Ganjar Pranowo berada di urutan pertama dengan 35,9 persen. Tingkat elektoral Gubernur Jawa Tengah itu meningkat 4,8 persen dalam kurun waktu lima bulan terakhir.

BACA JUGA: Bersilaturahmi dengan Tokoh Agama dan Seniman Tangerang, Ganjar: Rawat Kebinekaan dengan Kebudayaan

Pada kelompok pemilih kritis, dukungan kepada Ganjar naik dari 31,1 persen menjadi 35,9 persen.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan tingginya angka pemilih kritis yang mendukung Ganjar akan berdampak signifikan.

BACA JUGA: Elite PDIP Bakal Bertandang ke PPP, Bahas Kerja Sama Mendukung Ganjar Pranowo

“Dukungan dari pemilih manapun penting bagi calon, termasuk dukungan dari pemilih kritis. Pemilih kritis bisa menjadi sumber rujukan bagi pemilih yang kurang kritis, berpendidikan lebih rendah,” kata Deni pada Senin (29/5).

Dia menjelaskan pemilih kritis cenderung punya akses informasi sosial-politik lebih banyak dan lebih berpendidikan.

Dengan tingkat kepuasan publik atas pemerintah Joko Widodo yang relatif tinggi, calon yang dianggap bisa melanjutkan kepemimpinan, akan mendapat keuntungan elektoral.

Deni mengatakan Ganjar masih bisa meraih dukungan lebih tinggi dari 35,9 persen. Dengan satu syarat, tidak ada blunder yang membuat masyarakat meragukan atau bahkan tidak memilih Ganjar.

“Ganjar masih punya ruang menaikkan elektabilitas, di antaranya karena jumlah pemilih yang tahu Ganjar belum setinggi Prabowo. Tapi dengan syarat Ganjar mampu mempertahankan likeabilitynya tetap lebih positif dari calon lain. Setiap calon perlu menghindari blunder politik yang bisa merugikan,” ujar Deni.(fri/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler