jpnn.com, JAKARTA - Peneliti dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo beperluang melejit ketimbang Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Hal itu terungkap dalam survei dengan konteks pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
BACA JUGA: SMRC: Ganjar Lebih Berpeluang Tingkatkan Elektabilitas Ketimbang Prabowo
"Ruang untuk Ganjar menaikkan elektabilitas masih cukup besar karena tingkat popularitasnya masih lebih rendah dibanding Prabowo dan Anies," ujar Saidiman saat dihubungi, Selasa (18/4).
Menurutnya, peluang Ganjar Pranowo untuk meningkatkan elektabilitas moncer seiring dengan makin luasnya awareness publik, meskipun mengalami penurunan setelah Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.
BACA JUGA: Survei SMRC: Dukungan Untuk Ganjar Pranowo Kembali Pulih
Kejadian itu, kata Saiiman, hanya bersifat sementara.
"Ini berbeda dengan Prabowo yang sudah dikenal hampir semua warga," katanya.
Saidiman juga menilai bahwa peluang Ganjar untuk mendapatkan restu dari Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat besar, bahkan paling besar dibanding tokoh-tokoh lain.
Menurutnya, sebagai kader PDIP, Ganjar dianggap sangat kompetitif dan suaranya cenderung lebih unggul dibandingkan tokoh lain. PDIP sebagai partai besar tentu ingin mengusung kadernya menjadi presiden kembali.
"Sejauh ini, Ganjar adalah kader PDIP yang paling kompetitif bahkan suaranya cenderung lebih unggul dibanding tokoh lain," ujar Saidiman.
Saidiman yakin PDIP tidak akan melewatkan kesempatan untuk menjadikan Ganjar sebagai kandidat presiden dalam Pemilu 2024.
Selain itu, Saidiman juga meyakini bahwa Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri akan satu suara dalam mengusung Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.
Saidiman menambahkan Ganjar merupakan kader PDIP yang paling potensial dan kompetitif dalam Pilpres 2024.
Dengan demikian, Saidiman mengungkapkan keyakinannya bahwa PDIP tidak akan melepaskan peluang untuk kembali menjadikan kader mereka sebagai presiden dalam Pemilihan Umum 2024.(mcr10/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul