jpnn.com - MALANG - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur memang sudah memastikan tidak akan memberi ijin kepada Panpel Arema untuk menggelar dua laga ISL pada Rabu (21/8) dan Minggu (25/8). Meski begitu, asa agar laga tersebut tetap dimainkan di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen masih tetap ada.
Hal tersebut setelah Kapolres Malang, AKBP Adi Deriyan Jayamarta "pasang badan" tentang keamanan pertandingan sepak bola di wilayah Kabupaten Malang dan berjanji akan melobi Polda Jatim untuk mengeluarkan izin pertandingan Arema tersebut. Apalagi dia melihat, secara keseluruhan, suporter Arema, Aremania adalah suporter yang tertib selama ini.
BACA JUGA: Masa Depan Bale di Spurs Belum Jelas
Mantan Kapolres Madiun Kota tersebut menjelaskan, sampai kemarin sore pihaknya masih menunggu izin atau kepastian resmi dari Polda Jatim.Pada prinsipnya, sebagai satuan kerja yang berada di bawah komando Polda Jatim, Polres Malang tunduk dengan keputusan yang dikeluarkan Polda Jatim.
Meski begitu, sebagai orang nomor satu di jajaran kepolisian di Kabupaten Malang, Kapolres tidak akansaklek menerima kebijakan larangan pertandingan tesrebut. Dia meminta agar manajemen Arema juga turut memikirkan langkah-langkah agar Arema tetap bisa menggelar pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen.
BACA JUGA: Setelah Bekuk Filipina, Timnas Incar Hong Kong
"Silakan, pihak Arema memiliki solusi apa. Insya Allah nanti saya yang akan menjembatani dengan pihak Polda Jatim. Masalah setuju (tetap digelar di Malang) atau tidak, biar Polda Jatim nanti yang memutuskan," ucap Kapolres kepada Jawa Pos Radar Malang kemarin sore.
Bukan hanya solusi cerdas dari manajemen Arema, dia juga meminta jaminan keamanan dari panpel Arema atau suporter Aremania jika pertandingan tersebut tetap digelar di Malang. "Jadi nanti jika memang kami akan bersama ke Polda, maka sudah ada dua amunisi nih, solusi dari manajemen dan juga jaminan keamanan," kata mantan Kanit Tipikor Polda Jatim itu.
BACA JUGA: Skuad Persija Alami Penurunan Fisik
Perwira menengah yang pernah enam tahun menjadi penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut menambahkan, jika nantinya setelah pertemuan itu memang Polda Jatim tidak mengijinkan, maka seluruh pihak juga harus menerima.
"Masalah nanti bisa dipindah atau ditunda, seluruhnya harus menghormati karena memang masih bertepatan dengan momen Pilgub.Kalau saya pribadi sih memandang Aremania ini tertib dengan Salam Satu Jiwa-nya," tandas Kapolres.
Jika Kapolres masih gigih memperjuangkan laga Arema, sikap nedo nerimo ditunjukkan Presiden Klub Arema Indonesia, Rendra Kresna."Kalau sudah menjadi kebijakan Polda Jatim dan menginginkan kondisi keamanan tetap kondusif selama Pilgub, ya kita harus menerima hal ini," kata Rendra di Block Office, Kepanjen, kemarin sore.
Pria yang juga menjadi bupati Malang tersebut menuturkan pihaknya sangat yakin jika Arema dan Aremania pasti mampu menjaga keamanan di Malang Raya."Kalau diperbolehkan kami jamin Arema akan aman berlaga di wilayah Malang," ungkap Rendra.
Dia mengatakan, untuk dua laga kandang Arema tersebut jika pun memang harus ditunda, dia menerimanya daripada harus dipindah ke kota lain. Sebab, hal tersebut bukan hanya berhubungan dengan laga Arema namun juga hajat hidup orang banyak, slaah satunya segi ekonomi.
"Proses Pilgub ini sangat urgent.Kita harus patuh.Kalau Polda Jatim tidak mengijinkan, ya mau bagaimana lagi.Sebab biasanya kegiatan politik sebesar ini tidak sedikit yang menunggangi.Secara pribadi kami lebih memilih ditunda daripada dipindah ke daerah lain," tandas dia.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Kabidhumas Polda Jatim, Kombespol Awi Setiyono kepada Jawa Pos Radar Malang memastikan laga Arema harus ditunda. Sebab, selama gelaran kampanye sampai pencoblosan Pilgub, daerah Jatim harus benar-benar bebas dari kegiatan yang mendatangkan massa dalam jumlah besar.
"Tidak hanya di Malang, seluruh daerah di Jatim termasuk di Surabaya juga harus ditunda pertandingan sepak bolanya," tegas mantan Wadirlantas Polda Jatim tersebut.(did)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Muda Menang 1-0 Atas Brunei U-23
Redaktur : Tim Redaksi