Soal Dana Formula E Rp 100 Miliar, Ferdinand: Tidak Masuk Akal

Kamis, 30 Desember 2021 – 16:18 WIB
Direktur Eksekutif Indonesia Monitoring Ferdinand Hutahaean sangsi soal dana Rp 100 miliar untuk proyek Formula E Jakarta. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Monitoring Ferdinand Hutahaean mengatakan, janji Penyelenggara Formula E untuk tidak memakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sangat tidak masuk akal.

Menurut dia, pernyataan Ketua Pelaksana Formula E Ahmad Sahroni yang mengeluarkan anggaran sebesar Rp 100 miliar untuk persiapan dan penyelenggaraan Formula E tidak logis.

BACA JUGA: Penjelasan Terbaru Alexander Marwata KPK Soal Penyelidikan Formula E

“Jadi dana Rp 100 miliar yang disampaikan oleh Sahroni untuk melaksanakan agenda ini, tidak akan menggunakan APBD lagi sangat tidak masuk akal, untuk menyiapkan sirkuit balapan,” ucap Ferdinand saat dihubungi JPNN, Kamis (30/12).

Eks Plotikus Partai Demokrat itu menyebut anggaran Rp 100 miliar itu tak mungkin bisa mengakomodir seluruh persiapan Formula E.

BACA JUGA: Jakpro Beberkan Sejumlah Sponsor yang Akan Berpartisipasi di Formula E

Apalagi, berdasarkan tinjauan Komisi B DPRD DKI Jakarta, lokasi balap mobil listrik itu ternyata berlumpur dan tak terpakai.

“Lebih banyak lahan tak berfungsi, tak terpakai, lahan kosong, yang bahkan sangat sulit dijadikan sirkuit balapan. Tentu ini akan menggunakan membutuhkan dana tidak kecil,”  kata Ferdinand Hutahaean.

Artinya, penyelenggara harus membangun dari nol dalam hal pembuatan sirkuit, mulai dari pengaspalan hingga pemasangan kelengkapan sirkuit lainnya.

“Dana Rp 100 miliar sangat tidak mungkin, menyiapkan sarana balapan internasional. Itu yang saya maksud omong kosong bila dana itu dikatakan cukup,” tambahnya.

Ahmad Sahroni sebelumnya mengatakan pihaknya mengeluarkan anggaran sebesar Rp 100 miliar untuk persiapan dan penyelenggaraan Formula E di Kawasan Ancol, Jakarta Utara. 

Sahroni memastikan anggaran tersebut tidak berasal dari APBD DKI Jakarta.

“Untuk pelaksanaan ini sendiri sekitar Rp 100 miliar. Itu untuk penyelenggaraan, persiapan segala macam,” ujar Ahmad Sahroni di Ancol, Jakarta, Rabu (22/12/2021).

Adapun, Managing Director Formula E Jakarta Gunung Kartiko mengatakan pembuatan trek Formula E hanya memakan waktu tiga bulan.

Artinya, pembuatan sirkuit balap jet darat bertenaga listrik itu akan dimulai pada Januari 2022 dan selesai pada April 2022.

“Dari sejak kami ditunjuk kontraktor sampai ini selesai, itu ditargetkan tiga bulan. Kontraktor itu akan kami tenderkan mulai Januari besok (sampai) selesai,” ucap Gunung.

Namun Komisi B DPRD DKI pesimistis bahwa pembangunan sirkuit Formula E dapat selesai dalam waktu tiga bulan.

Alasannya, ada lokasi sirkuit yang merupakan tempat pembuangan lumpur hasil pengerukan tanah proyek MRT. (mcr4/JPNN)


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler