Soal Dugaan Bekas Jeratan Tali di Leher Brigadir J, Komnas HAM Bilang Begini

Kamis, 21 Juli 2022 – 19:15 WIB
Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam saat membahas kasus baku tembak yang menewaskan Brigadir J. Foto: Ryana Aryadita Umasugi/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA PUSAT - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam menanggapi pernyataan kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak terkait luka lilit di leher jenazah.

Hal tersebut disebutkan Kamaruddin saat menghadiri gelar perkara awal laporan dugaan pembunuhan berencana Brigadir J yang mereka laporkan.

BACA JUGA: Ungkap Kondisi Istri Ferdy Sambo, Komnas Perempuan Minta Hentikan Spekulasi Tentang...

Menurut Anam, Komnas HAM masih belum bisa menyimpulkan soal luka tersebut.

Pihaknya tak bisa menerka apakah luka tersebut disebabkan oleh lilitan tali atau karena penyebab lainnya.

BACA JUGA: Saran Pengamat Ini Patut Dicoba Polri untuk Menyingkap Kasus Penembakan Brigadir J

“Saya kira informasi yang didapatkan oleh Komnas HAM cukup secara internal menilai dan akan mengujinya dengan ahli,” ucap Anam, Rabu (20/7).

“Apakah peristiwa yang lain, atau kayak pengacara bilang jeratan,” sambungnya.

BACA JUGA: 5 Fakta Sidang Perdana Cerai Sule dan Nathalie Holscher, Nomor 3 Mengejutkan

Komnas HAM pun masih akan berdiskusi dengan ahli soal penyebab luka di sekujur tubuh Brigadir J.

“Di internal kami sendiri punya penilaian. Itu yang akan kami uji di ahli,” kata Anam.

Sebelumnya, Kamaruddin mengeklaim menemukan bukti baru dari foto jenazah Brigadir Yosua Hutabarat.

"Kami mendapatkan bukti lain, ternyata ada luka semacam lilitan di leher," kata Kamaruddin.

Dia menduga Brigadir J sempat dijerat dari belakang.

"Ada semacam goresan di leher dari kanan ke kiri, seperti ditarik pakai tali dari belakang dan meninggalkan luka dan memar," tuturnya.

BACA JUGA: Selain Luka Jeratan Tali di Leher Brigadir J, Ada Kuku yang Dicabut, Kamaruddin: Disiksa Psikopat

Pihak Brigadir J makin meyakini adanya dugaan pembunuhan berencana. (mcr4/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler