jpnn.com - JPNN.com JAKARTA - Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengatakan pembatalan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan mendadak merupakan sinyal buruknya kesiapan Pemerintahan Presiden Joko Widodo sebelum mengeluarkan kebijakan.
Bahkan, anak buah Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menilai ada kegalauan di pemerintah.
BACA JUGA: Pastikan Kuota Honorer K2 tak Lebih 30 Ribu
"Ini sinyal tidak baik. Tidak Dipersiapkan dengan matang, menunjukan sifat kurang mantab, galau," kata Agus Hermanto di gedung DPR Jakarta, Jumat (15/5).
Politikus Partai Demokrat ini meminta kejadian ini perlu dijadikan pelajaran bagi pemerintah meskipun kenaikan harga BBM bukan lagi hal mengejutkan setelah pemerintah menyerahkan harga BBM pada mekanisme pasar.
BACA JUGA: Warga Papua Bikin Geger Istana: Presiden Joko Widodo Mana?
Dengan kejadian ini, lanjut Agus, menjadi kelihatan adanya ketidaksinkronan pemikiran di jajaran tim ekonomi pemerintah yang berdampak pada tidak adanya akurasi informasi.
"Mungkin tim pemikirnya belum klop, sehingga ini perlu diadakan sinkronisasi agar apapun kebijakan yang dikeluarkan dan disampaikan ke masyarakat lebih akurat dan tidak perlu dicabut. Kalau memang tidak akan naik, ya jangan diinfomrasikan dulu," tandasnya. (fat/jpnn)
BACA JUGA: Didi Petet Bakal Dimakamkan di Depan Makam Proklamator
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yuddy Minta BKN Buktikan Seleksi CPNS tak Pakai Uang
Redaktur : Tim Redaksi