jpnn.com, JAKARTA - Juru kampanye nasional Prabowo - Sandi, Moh Nizar Zahro menyoroti sikap KH Ma'ruf Amin yang tidak merespons masalah tenaga honorer yang sempat disinggung oleh Sandiaga ketika debat cawapres Minggu (17/3) malam.
Nizar pun berupaya memaklumi jika masalah honorer tidak lagi menjadi perhatian petahana yang lebih fokus pada janji akan menerbitkan berbagai kartu saktinya.
BACA JUGA: Maruf Amin Estimasikan 3.500 Startup Sampai Tahun 2024
"Tidak diresponsnya soal tenaga honorer oleh Kiai Ma'ruf, bisa jadi karena beliau fokus pada kartu-kartunya. Padahal tiga kartu sakti Jokowi sudah keok dengan jawaban Sandiaga Uno dengan satu buah kartu yaitu e-KTP," ucap Nizar kepada JPNN, Senin (18/3).
BACA JUGA: Dari Debat Cawapres, Sudah Jelas Kubu Mana yang Peduli Honorer K2
BACA JUGA: Hadiri Istigasah Bareng Caleg Rocker, Pramono Anung Ceritakan Keislaman Jokowi
Politikus Senayan ini pun mengutip penjelasan Sandiaga bahwa kartu e-KTP tersebut nantinya akan super canggih, dan dapat digunakan sebagai fasilitas berbagai program pemerintah. Baik pendidikan, kesehatan dan bantuan sosial.
Kembali ke masalah honorer, Nizar yang pernah berkecimpung di komisi pendidikan DPR ini memandang, Kiai Ma'ruf pun tidak mengerti kondisi tenaga honorer yang sudah menjadi korban janji palsu Jokowi.
BACA JUGA: Pimpinan Honorer K2: Jokowi yang Berjanji, Prabowo Melunasi
"Kiai Ma'ruf tahu diri dan tidak ingin mencampuri urusan Jokowi dengan honorer. Daripada salah-salah jawab lebih baik diam. Intinya, Jokowi atau Kiai Ma'ruf sama saja. Keduanya tidak memiliki keperpihakan kepada honorer," tegasnya.
BACA JUGA: Pimpinan Honorer K2: Jokowi yang Berjanji, Prabowo Melunasi
Nizar menambahkan, bila honorer ingin diangkat menjadi PNS maka dukunglah Prabowo - Sandi. Konsepnya jelas dan janjinya bisa dipegang. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Doa dari Kiai Maruf Amin Buat Ibunda Ustaz Abdul Somad
Redaktur : Soetomo
Reporter : M. Fathra Nazrul Islam