Soal Hukuman Mati, Presiden Minta Dukungan Pelajar

Senin, 02 Maret 2015 – 14:50 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengingatkan generasi muda untuk menghindari narkoba. Menurutnya, ini adalah tantangan bangsa yang harus terus diperjuangkan secara terus menerus. Ini disampaikan presiden saat bertemu ratusan siswa SMA Taruna Nusantara di Istana Negara, Jakarta, Senin, (2/3).

"Tantangan kita adalah masalah narkoba. Hati-hati sekarang tiap hari ada 50 generasi kita yang meninggal. Per tahun kalikan 360 berarti 18 ribu orang. Lalu ada 4,5 juta yang harus direhab," ujar presiden pada para siswa.

BACA JUGA: Kasus BG Dilimpahkan ke Kejagung, Buwas Bantah Ada Barter-Barter

 

 

BACA JUGA: Selesai! Basarnas Serahkan Badan QZ8501 ke KNKT

Selain meminta pelajar menghindari narkoba presiden juga menegaskan kembali bahwa Indonesia sangat tegas memberi hukuman mati pada narapidana pengedar narkoba. Ia pun menanyakan pendapat para siswa tersebut.

"Kita harus yakin itu bisa diselesaikan. Hukuman eksekusi harus tegas. Anak-anak setuju enggak pengedar dihukum mati?" tanya presiden.

BACA JUGA: Menteri Susi: Poros Maritim Bukan Mimpi Besar

"Setuju," jawab para pelajar itu serentak.

Presiden menyatakan saat ini hukuman mati masih menjadi hukum positif di Indonesia. Terutama untuk kasus narkoba. Oleh karena itu, ia kembali menegaskan tidak akan memberi pengampunan untuk narapidana kasus narkoba.

Presiden pun menyatakan tidak ada satu negara pun yang melakukan intervensi aturan hukum di Indonesia. Terutama terkait hukuman mati kasus narkoba.

"Jangan ada yang coba-coba untuk intervensi kedaulatan hukum kita, masalah eksekusi mati narkoba ini. Ini adalah kedulatan hukum kita," tandas presiden. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Janji Zulkifli untuk Pendukung Hatta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler