Soal Ini, Australia Memilih Banten

Sabtu, 04 Juni 2016 – 12:58 WIB
Gubernur Banten, Rano Karno. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Pertumbuhan investasi di Provinsi Banten terus melesat. Kondusifitas investasi, menurut Gubernur Banten Rano Karno juga semakin bagus. Ini dibuktikan dengan banyaknya investor berniat menanamkan modalnya di Banten.

Bahkan, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), kata Rano, berada di peringkat keempat secara nasional setelah Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah dengan nilai investasi mencapai Rp 4,2 triliun dan 90 proyek.

BACA JUGA: Pengamat: Presiden Jokowi Sudah Serius

“Banten adalah daerah yang potensial untuk investasi. Ada 12 proyek nasional yang sedang kami kerjakan, salah satunya bidang infrastruktur sebagai faktor penting bagi kegiatan investasi," kata Rano dalam rilisnya, Sabtu (4/6).

Salah satu negara yang memilih Banten sebagai tujuan investasi lanjutnya, adalah Australia National Port Coorporation Limited (NPCL) memiliki minat yang besar untuk bekerjasama dengan Pelindo II mengelola Pelabuhan Bojonegara.

BACA JUGA: DPR: Harga Naik, Perencanaan Ngawur atau Korup?

Rano menegaskan, secara langsung sudah meminta dukungan kepada Menteri Perhubungan dan Menteri BUMN agar proyek Bojonegara terus didorong oleh pemerintah pusat.

“Pemerintah Provinsi Banten sangat mendukung rencana investasi NPCL di Bojonegara tersebut," kata pemeran utama sinetron Si Doel Anak Sekolahan itu.

BACA JUGA: Konsumsi Premium Meningkat 15 Persen

Doel menilai, investasi di bidang pelabuhan sangat bagus untuk perkembangan ekonomi di Banten, khususnya terkait logisitik, sebab dengan adanya pelabuhan ini akan ada multi efek terhadap berbagai sektor, khususnya perekonomian.

Untuk itu, ujarnya, melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Banten Global Development (BGD) telah melakukan kesepahaman terkait pembangunan pelabuhan di Bojonegara, dengan perusahaan National Port Corporations Limited (NPCL).

Sedangkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) Banten, Babar Suharso menambahkan, tingginya minat investasi di Banten dibuktikan dari kecenderungan naiknya nilai investasi di Banten, terutama pada PMA, dan kerjasama investasi dengan perusahaan asal Australia NPCL diharapkan akan memicu pertumbuhan investasi di Banten.

“Kita akan melakukan meeting dengan investor dari Asutralia NPCL, termasuk menentukan nilai investasi yang akan ditanam. Saya kira investor lain juga sudah mulai minat investasi di Banten. Target investasi Banten di tahun 2016 mencapai Rp 50 triliun, kita sangat terbuka bagi PMA, apalagi prospek PMA sangat bagus," pungkasnya.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Michelin Optimis Pasar Ban Tubeless Terus Tumbuh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler