jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo menanggapi isu reshuffle kabinet Indonesia Maju.
Dia menyatakan bahwa reshuffle Kabinet Indonesia Maju tentu didasari penilaian objektif yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
BACA JUGA: Ssst, Jokowi Buka Suara soal Reshuffle & Pelantikan Jenderal Andika
Menurutnya, seluruh anggota kabinet sudah bekerja keras menjabarkan visi dan misi Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
“Penilaian objektif atas kinerja anggota kabinet, secara penuh ada penilaian Bapak Presiden," kata Tjahjo dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat (12/11).
BACA JUGA: Jokowi Masih Cari Hari Baik untuk Melantik Jenderal AndikaÂ
Menurutnya, lamanya masa jabatan para menteri di Kabinet Indonesia Maju juga merupakan kewenangan Presiden Jokowi.
Dia menuturkan masa kerja anggota kabinet sebagai pembantu presiden, bisa satu hari atau satu bulan atau satu tahun, dan bisa satu atau dua periode.
BACA JUGA: Pernyataan Sikap Sukarelawan terkait Kinerja Presiden Jokowi, Ada soal Reshuffle Kabinet
“Itu semua kami serahkan kepada keputusan Bapak Presiden," ujar mantan sekretaris jenderal PDI Perjuangan itu.
Tjahjo dan para menteri sebagai pembantu presiden patuh terhadap keputusan Jokowi.
"Sebagai pembantu Presiden, kami semua TNI, Taat Nurut Instruksi terhadap Presiden Bapak Jokowi. Demikian pendapat saya," kata Tjahjo.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku belum mempertimbangkan terkait reshuffle Kabinet Indonesia Maju.
Ketika ditanya apakah akan memasukkan menteri dari Partai Amanat Nasional (PAN) pun, Presiden Jokowi menyatakan belum memikirkan hingga ke hal tersebut.
"Reshuffle belum terpikir. Reshuffle belum terpikir ke arah sana," kata Presiden Jokowi usai menghadiri Hari Ulang Tahun Ke-10 Partai Nasdem di Jakarta, Kamis (11/11).
Kabar terkait perombakan kabinet tersebut mencuat dengan adanya isu Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan menjadi menteri usai pensiun.
Selain itu, usulan PAN untuk masuk ke dalam koalisi pemerintahan saat ini juga mendorong isu reshuffle kabinet akan dilakukan oleh Presiden Jokowi. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy