Soal Karhutla di Debat Capres, Jokowi Dibela Warganet

Senin, 18 Februari 2019 – 10:02 WIB
Presiden Jokowi saat meninjau Karhutla tahun 2015. Tahun 2016 dan 2017, Indonesia berhasil mengatasi Karhutla dan bebas bencana asap. Foto for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Debat Pilpres pada Minggu malam yang diikuti Joko Widodo dan Prabowo Subianto masih menyisakan cerita dari sorotan warganet yang ikut menyimaknya.

Pernyataan Jokowi - sapaan akrab Joko Widodo- tentang kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi lagi selama tiga tahun terakhir termasuk yang mendapat sorotan sejumlah kalangan.

BACA JUGA: Fakta Debat Capres: Impor Jagung Pakan Ternak Turun Spektakuler

BACA JUGA : Jawaban Prabowo soal Unicorn Dorong Milenial Makin Yakin Pilih Jokow

Sebagian kalangan mempertanyakan pernyataan Jokowi itu. Salah satunya adalah organisasi Greenpeace lewat posting-an di akunnya di Twitter @GreenpeaceID.

BACA JUGA: Debat Capres 2019 Bikin Armand Maulana Tegang

"Tadi Pak Jokowi mengeluarkan statement bahwa tidak terjadi kebakaran hutan selama 3 tahun terakhir. Faktanya, sejak tragedi kebakaran hutan 2015, karhutla masih terus terjadi,"  tulis admin organisasi asing tersebut.

BACA JUGA : Jokowi Bilang Prabowo Sosok yang Kurang Optimistis

BACA JUGA: Kubu Prabowo Sebut Jokowi Terdesak dan Berbohong

Namun, pernyataan Greenpeace di media sosial itu langsung dibantah netizen yang merasakan sendiri adanya penurunan karhutla selama era pemerintahan Jokowi.

Akun @Kmamy3 di Twitter yang mengaku sebagai warga Riau, membela Jokowi dalam upaya memberantas karhutla. 

"Apa lupa bagaimana dahsyatnya karhutla di masa-masa sebelum pemerintahan Jokowi. Asap sampai di negara tetangga. Kalau belum pernah merasakan sendiri  asap yang terjadi besar-besaran dulu jangan membuat pembodohan publik," tulis akun @Kmamy3.

Akun itu, memaparkan sejumlah fakta bahwa ada penurunan karhutla tiga tahun terakhir.  Dia menulis pada tahun 2015 ada 2,6 juta hektar lahan terbakar.

Namun, setelah berbagai upaya yang dilakukan dan penegakan hukum, luas areal terbakar tahun 2016 turun menjadi 436,3 ribu hektar dan 2017 turun menjadi 165,5 ribu ha.

"Indikator karhutla dalam bentuk hotspot juga menurun drastis. Dari 70.971 hotspot di tahun 2015, turun menjadi 3.844 di 2016, 2.440 hotspot di 2017. Meski sedikit naik di 2018 yakni sebanyak 9.245 hotspot, tapi tidak mengakibatkan asap lintas batas negara. Kebakaran hutan skala nasional sudah tidak terjadi lagi. Greenpeace ini suka bela kebijakan asing. Harusnya sekelas LSM yang katanya cinta lingkungan tidak menyebar hoaks tapi memakai data yang jujur," sambung akun tersebut.

Sementara itu akun @Reynaldy_3324 menyanggah terkait penegakan hukum kasus karhutla yang sudah dilakukan aparat selama tiga tahun ini.

Menurutnya, penegakan hukum termasuk yang berhasil dilakukan pemerintah dan aparat selama ini sehingga terjadi penurunan angka karhutla.

"Jangan bodohi masyarakat. Penegakan hukum lingkungan pada perusahaan nakal dan merusak lingkungan adalah keberanian yang tidak bisa dilakukan pemerintahan sebelumnya. Baru di era Jokowi perusahaan raksasa bisa ditindak. Kami rakyat korban asap sekarang bisa merasakan langit biru!," tulis Reynaldi.

BACA JUGA : Respons Positif Jokowi usai Debat dengan Prabowo

Kebakaran hutan hebat memang pernah terjadi di 1997, 2013 dan 2015 hingga asap terbang ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Namun, setelah 2015, pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terus melakukan upaya korektif untuk mencegah kebakaran lahan dan hutan.

Berdasarkan wawancara JPNN dengan Direktur Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Raffles Brotestes Panjaitan di kesempatan lain disebutkan memang terjadi penurunan angka karhutla tiga tahun belakangan.

"Tidak terjadi lagi bencana asap dampak karhutla, dan tidak terjadi lagi asap lintas batas sebagaimana yang biasanya terjadi rutin di tahun-tahun sebelumnya," tutur Raffles yang sehari-hari berada di lapangan berjibaku dengan asap karhutla bersama Manggala Agni. (jpnn)


Berikut ini data yang diperoleh JPNN terkait penanganan karhutla sampai dengan 2018 : 

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Kiat Atasi Stres dan Marah Usai Lihat Debat Capres


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler