Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) meminta PSSI untuk mengikuti arahan FIFA dengan menggelar kongres pemilihan Ketua Umum PSSI pada 25 Januari 2020 mendatang.
Seskemenpora Gatot S Dewa Broto menegaskan bahwa sebenarnya pemerintah tidak mau campur tangan terkait kongres ini karena itu memang urusan internal PSSI. Tetapi, FIFA yang telah memberikan koridor waktu hendaknya tak dilanggar dan dipegang.
BACA JUGA: Polisi Sebut Dokter Insani dan Suami Ikut Interogasi Ninoy Karundeng
Dia mencontohkan dengan sikap PSSI pada 2016 lalu. Saat itu hendak menggelar Kongres di Makassar, tetapi pemerintah menyarankan di Yogyakarta.
"Kemudian Sekjen FIFA minta 10 November 2016 di Jakarta, dan itu terjadi tidak keluar dari jadwalnya," tutur Gatot.
BACA JUGA: Kabar Gembira Buat Guru Honorer dari Mendikbud
Dia mengingatkan, kongres 2 November itu belum dapat persetujuan FIFA. Karena itu, kalau punya inisiatif PSSI hendaknya izin terlebih dulu ke otoritas sepak bola dunia tersebut.
"Lebih baik ikuti FIFA daripada hasil Kongres PSSI tidak diakui," ucapnya.
BACA JUGA: Erick Thohir Bicara Soal Menteri Jokowi-Maâruf, Simak nih Pernyataannya
Karena itu, Gatot meminta PSSI segera meminta izin dan komunikasi dulu dengan FIFA. Kalau perlu, pemerintah juga siap menguatkan komunikasi ke FIFA.
"Daripada sudah keluar uang persiapan untuk 2 November, eh, terus FIFA beri teguran karena tak sesuai dengan arshan FIFA. Jadi ya, PSSI komunikasi dulu dengan FIFA aman atau tidak. Kami pemerintah siap bantu komunikasi," tandasnya.
Awalnya, PSSI menetapkan kongres dilaksanakan 25 Januari 2020 dan telah disetujui FIFA. Namun, pada 27 Juli 2019, PSSI mengubah dan memajukan jadwal kongres menjadi 2 November 2019 dengan delegasi (voters) hasil kompetisi tahun 2018.
Terhadap rencana ini, FIFA memberikan respon negatif dan tetap merekomendasikan kongres dilaksanakan 25 Januari 2020. Namun, PSSI tetap bersikukuh dan memilih mengabaikan rekomendasi FIFA.
BACA JUGA: Wali Kota Medan Kena OTT KPK, Edy Rahmayadi Beri Komentar Begini
"Jika Kongres PSSI tetap dilaksanakan pada 2 November 2019, tidak hanya mengabaikan delegasi (voters) sejati hasil kompetisi 2019. Namun juga sebuah kesalahan moral dan integritas organisasi. PSSI membiarkan kelahiran kepengurusan baru yang cacat," kata pengamat sepak bola sekaligus pegiat antimafia bola Akmal Marhali.(dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad