Soal Kudeta AHY, BPJK Demokrat Serukan Perlawanan

Kamis, 04 Februari 2021 – 09:55 WIB
Kepala BPJK DPP Partai Demokrat Zulfikar Hamonangan dan Sekretaris BPJK Partai Demokrat Gustaf Tamo Mbapa bersama jajaran BPJK Demokrat merespons isu soal ada upaya mengudeta AHY dari posisi Ketua Umum DPP Partai Demokrat. Foto: Dok. BPJK Demokrat

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pembinaan Jaringan Konstituen (BPJK) DPP Partai Demokrat secara tegas merespons adanya kelompok yang diduga berupaya melakukan gerakan mengudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari jabatan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Kepala BPJK DPP Partai Demokrat Zulfikar Hamonangan dan Sekretaris BPJK Partai Demokrat Gustaf Tamo Mbapa secara tegas menyatakan kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhyono sudah final. AHY terpilih melalui mekanisme yang benar, konstitusional dan demokratis.

BACA JUGA: Menghadapi Ancaman Kudeta, Andi Demokrat Menyampaikan Seruan

“Kami mengajak kepada seluruh kader Partai Demokrat untuk bersatu melangkah ke depan, melawan gerakan otoritarianisme penguasa,” kata Zulfikar didampingi Gustaf dan jajaran BPJK Demokrat di Jakarta, Rabu (3/2/2021).

Terpisah, Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Sulawesi Tengah Andi Jumriani Hamka memastikan seluruh kader di Sulteng solid mendukung kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

BACA JUGA: Partai Demokrat Sudah Selamat dari Upaya Kudeta

Andi Jumriani Hamka, menegaskan 13 dewan pimpinan cabang (DPC) dan satu DPD sudah membuat surat pernyataan dan ditandatangani di atas meterai tetap solid dan mendukung kepemimpinan AHY.

Sementara itu, Analis Politik Pangi Syarwi Chaniago menilai bahwa Partai Demokrat sudah selamat dari dugaan upaya ambil paksa atau kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.

BACA JUGA: SBY Juga Jenderal, Strateginya Lebih Matang Ketimbang Moeldoko

Hal itu disebabkan langkah AHY yang dengan cepat mengumumkan ke publik soal adanya upaya kudeta kepemimpinannya tersebut.

“Saya mencermati, bahwa Partai Demokrat selamat dan lolos dari operasi khusus mengambil paksa atau kudeta terhadap partai tersebut, yang tidak sesuai dengan selera kekuasaan," kata Pangi dalam keterangannya, Rabu (3/2).(fri/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler