JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Komisi VII DPR Effendi Simbolon menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada keluarga Bakrie yang melaksanakan jual-beli tanah sebagai rasa empati pada masyarakat yang terkena musibah lumpur panas, di Sidoarjo, Jawa Timur.
"Saya pribadi salut pada keluarga Bakrie. Kenapa? Karena kita tahu mereka itu satu-satunya pengusaha pribumi berempati besar pada rakyat yang terkena dampak lumpur dan tidak lari ke luar negeri seperti yang terjadi pada pengusaha non-pri pengemplang dana BLBI, dimana mereka lepas tangan dan tidak bertanggungjawab," kata Effendi Simbolon saat berbicara dalam seminar dan launching buku berjudul "Lumpur Lapindo File: Konspirasi SBY-Bakrie" di Kampus Unas, Jakarta, Senin (28/5).
Sebagai institusi bisnis yang diputus pengadilan tidak bersalah, lanjut politisi PDI-P itu, keluarga Bakrie bisa saja membangkrutkan perusahaan tersebut. Tapi mereka memilih untuk ikut mengulurkan tangan membantu korban.
Dalam kaitan tugas DPR, Effendi Simbolon menegaskan bahwa tim bentukan DPR yang dipimpin Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso tahun 2007, sudah melaporkan hasil kerjanya tahun 2009. Dalam rapat paripurna DPR September 2009 dinyatakan bahwa semburan lumpur di Sidoarjo adalah murni fenomena alam atau bencana alam, bukan karena pengeboran. “Jadi, masalah tersebut bukan tanggungjawab DPR, tetapi sudah menjadi tanggungjawab pemerintah,” katanya.
Menyusul putusan DPR, lanjutnya, Mahkamah Agung (MA) juga mengeluarkan keputusan bahwa semburan lumpur murni bencana pada 3 April 2009. "Bukan akibat kegiatan penambangan perusahaan. Begitu juga pada 5 Agustus 2009 Kepolisian Daerah Jawa Timur juga telah menerbitkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3)," imbuhnya.
Sementara bekas anggota Tim Pengawas Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (TP2LS) DPR, Nizar Dahlan tegas-tegas menyatakan diblow up-nya kasus Lapindo sangat kental aroma politis, khususnya yang dilakukan oleh ‘lawan-lawan politik Ical untuk menjegalnya. Apalagi saat ini yang bersangkutan lewat partai yang dipimpinnya yakni Golkar tengah gencar-gencarnya mempersiapkan Ical sebagai calon presiden (capres) 2014 mendatang.
“Dan ini harus disadari betul oleh Ical soal adanya pihak-pihak lain yang sedang memancing di air keruh dalam kaitan enam tahun lumpur Lapindo,” ujar Nizar. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Enam Langkah Beresi Daftar Pemilih Bermasalah
Redaktur : Tim Redaksi