Soal Ledakan di Gancit, Ada Dugaan Handle Gas Sengaja Dibuka

Minggu, 22 Mei 2016 – 18:03 WIB
Restoran CUPBOP di LG Mall Gandaria City. Foto: Fathan/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Polda Metro Jaya masih terus menyelidiki insiden ledakan di lantai LG Mal Gandaria City pada Kamis pagi (19/5) yang menyebabkan 13 orang terluka bakar. Fokus penyelidikan polisi untuk mencari sebab-sebab yang pasti ledakan itu, termasuk mengungkap apakah ada unsur kelalaian atau sabotase dalam kejadian itu.

Hingga Jumat petang (20/5) polisi telah memeriksa empat orang saksi mata kejadian itu, termasuk petugas safety engineering Mal Gandaria City alias Mal Gancit itu atas nama  Ferry Bicar. 

BACA JUGA: Ahok: Kalau Ibadah Kamu Benar, Pasti Kamu Akan...

”Dari keterangan petugas safety engineering itu, kami mendapat temuan dan informasi yang siginifikan. Karena setiap ada kejadian dialah (Ferry) yang turun duluan, termasuk saat ledakan itu,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Awi Setiyono di Mapolda Metro Jaya, Jumat (20/5).

Dituturkan Awi, menjelang ledakan Ferry sempat menerima panggilan dari dua satpam mal bernama Widiatmoko dan Chairul Umum via alat komunikasi Handy Talky (HT) yang mengabakarkan ada kebocoran gas di Korean Restaurant Cub Bob yang berlokasi di lantai Lower Ground (LG) Mall Gandaria City pada Kamis pagi (20/5) pukul 09.45. 

BACA JUGA: Di Vihara Ahok Ancam Usir Warga, Kalau...

Dia pun langsung turun ke lokasi yang dimaksud via HT itu. Setiba di lokasi, Ferry langsung mencium bau gas menyengat, namun dia tetap masuk ke dalam restoran yang sedang direnovasi itu.

”Setibanya Ferry di dalam, dia melihat ada pipa gas yang terbuka karena handle (gagang) engselnya ada yang menggeser. Oleh yang bersangkutan (Ferry) pipa yang terbuka itu langsung ditutup dengan kembali menggser gagang engsel pipa itu. Namun untuk pengamanan agar tak ada lagi yang memainkan (menggeser-geser) gagang engsel pipa gas itu, oleh Ferry engsel itu diambil untuk diamankan,” terang Awi.

BACA JUGA: Jika Didukung Golkar, Ahok Maju Lewat Partai?

Diteruskan Awi, setelah menutup pipa gas yang terbuka, selanjutnya Ferry bertanya kepada sembilan  pekerja di ruangan itu, ”Siapa yang sudah memutar handle pipa gas di ruangan itu?”. 

Namun, kata Awi juga, tak ada satu orangpun yang mau mengaku. Akhirnya Ferry memperingatkan semua pekerja yang sedang melakukan renovasi di restoran itu agar segera menghentikan seluruh kegiatannya. Tujuan Ferry sebagai langkah pengamanan pencegahan ledakan, sebab bau gas yang menyengat masih menggumpal di udara di dalam restoran itu.  

Namun di saat yang sama, ada seorang pekerja renovasi malah menghidupkan mesin gerinda pemotong besi yang mengeluarkan percikan api. Saat itulah terjadi ledakan besar di dalam  restoran disusul kobaran api yang menyembur hingga keluar restoran.

 ”Saat itu dia (Ferry) memperingatkan agar jangan bekerja dulu, karena bau gas yang sangat menyengat. Kemudian ada suara tukang menyalakan mesin gerinda disusul terjadi ledakan,” beber Awi.

Menurut mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur itu juga, setelah mendapatkan petunjuk itu dari Ferry pihaknya segera  melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab terjadi ledakan di tempat tersebut.  

”Jadi penyelidikannya sesuai informasi dari Ferry, kenapa pipa gas itu sampai terbuka? Penyelidikannya termasuk mengungkap  apakah ada yang memainkan (mensabotase) sehingga pipa itu terbuka?,” cetusnya lagi.  

Awi juga mengatakan, ketika Ferry sudah menutup gas itu kembali lantas mengamankan engselnya di saat yang sama sudah ada gas yang berhambur keluar mengisi ruangan restoran yang tengah direnovasi itu. ”Sehingga diduga menjadi penyebab ledakan karena terpicu percikan api dari mesin gerinda ,” urainya.

Perwira polisi dengan tiga melati di pundak itu juga mengatakan, jajaran Direktorat Reskrimum bersama Puslabfor Polri masih terus menggelar olah TKP. ”Olah TKP ini untuk mencari tahu penyebab ledakan dan sebab-sebab lain dibaliknya,” imbuhnya.

Dia juga mengatakan, dari 13 orang yang terluka bakar akibat ledakan itu, baru 3 orang sudah diijinkan pulang ke rumahnya masing-masing oleh pihak Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) pada sore harinya, dan disarankan cukup menjalani rawat jalan. 

Sedangkan 10 orang korban lain masih menjalani rawat inap hingga kini, karena luka bakarnya tergolong parah, mereka mengalami luka bakar di atas 30 persen. ”Setiap perkembangan penyelidikan akan kami sampaikan ke publik,” pungkas Awi. (ind)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Pastikan Penggusuran Luar Batang Jalan Terus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler