jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristyanto merespons isu imbauan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk menonton film G 30S/PKI.
Bagi PDI Perjuangan, kata Hasto, bangsa Indonesia telah kukuh dengan Pancasila sebagai ideologi. Karena itu, Hasto berharap permasalahan-permasalahan di masa lalu jangan sampai menjadi luka bagi bangsa Indonesia ke depan.
BACA JUGA: Semoga Instansi Non-TNI Pengimpor 5.000 Senpi Bukan BIN
"Pemimpin yang berkebudayaan seharusnya punya tugas menyatukan. Pemimpin bukan menciptakan kontroversi," ungkap Hasto di sela-sela Kursus Politik: Pancasila Jiwa dan Kepribadian Bangsa Indonesia" di markas DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Minggu (24/9).
Dia mengatakan, pemimpin harus membangun peradaban atas dasar komitmen kepada bangsa dan negara. Terlebih lagi, saat ini persoalan yang dihadapi pemerintahan Presiden Joko Widodo itu tidak ringan. "Tapi Pak Jokowi menunjukkan kepemimpinan yang sangat baik dan merakyat," katanya.
BACA JUGA: Zulkifli Hasan Gelar Akad Nikah Putra Ketiganya
Karena itu, dia mengatakan, kepemimpinan Jokowi itu harus menjadi contoh. Pemimpin harus membangun suasana yang kondusif dan jangan menciptakan persoalan-persoalan yang membuang energi bangsa.
Hasto mempertegas sikap PDI Perjuangan yang mengajak bergandeng tangan mengedepankan semangat bersatu dan melihat masa lalu sebagai pembelajaran terbaik.
BACA JUGA: Hasto Isyaratkan PDIP Setujui Perpanjangan Pansus Angket KPK
"Bukan untuk membongkar luka-luka masa lalu. Sebaiknya menatap masa depan agar bangsa ini bisa mengejar ketertinggalannya. Dan kita sudah punya Pancasila," jelasnya.
Dia mengungkapkan, kalau yakin dengan Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa, mengapa harus begitu khawatir dengan berbagai ideologi lain. Apalagi, Pancasila digali dari bumi bangsa Indonesia sendiri.
"Mereka yang mengkhawatirkan Pancasila mampu mengatasi berbagai persoalan-persoalan ideologi dunia sekali pun adalah sosok yang tidak memahami sejarah itu," katanya.
Lebih lanjut, Hasto memahami bahwa Panglima Gatot punya kewenangan di dalam mengonsolidasikan, memberikan instruksi-instruksi kepada internal tentara. Karena itu, Hasto menegaskan, bukan ruang PDI Perjuangan untuk mencampuri hal tersebut. Namun, kata dia, sikap PDI Perjuangan adalah mengedepankan bangsa ini menatap masa depan dengan belajar dari masa lalu.
"Supaya kemudian setiap pemimpin juga memenuhi tanggung jawabnya sebagau pemimpin untuk tidak menciptakan berbagai persoalan-persoalan yang tidak perlu," ujarnya.
Lebih lanjut Hasto pun setuju usulan Presiden Jokowi agar film G30S/PKI diproduksi ulang. Dia mengatakan, sebagai presiden tentu Jokowi punya tanggung jawab membawa bangsa ini betul-betul bisa berjuang dan berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain.
Serta agar bangsa ini tidak dibebani persoalan-persoalan di masa lalu. "Jadi kami dukung sepenuhnya sikap Bapak Presiden Jokowi," tegasnya.
Dia mengingatkan, daripada membicarakan hal yang bisa menciptakan kegamangan terhadap masa depan, lebih baik bicara hal yang positif. "Seorang pemimpin diukur dari apa yang disampaikan, diukur dari apa yang diputuskan. Bukan diukur dari kemampuannya di dalam menciptakan kegelisahan di tengah masyarakat," pungkas Hasto. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kang TB Sesalkan Pernyataan Panglima TNI soal 5000 Senpi
Redaktur & Reporter : Boy