BAUBAU - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun ini memang sangat kacau. Jadwal ujian semrawut. Pelaksanaan UN yang amburadul ini juga dirasakan SMKN 1 Baubau dan SMKN 2 Baubau, Sulawesi Tenggara.
Hari pertama, mereka ikut ujian sesuai dengan jadwal nasional. Hari kedua, ujian terpaksa ditunda lagi dengan alasan, naskah UN tidak ada.
Ternyata, naskah UN hari kedua dan ketiga untuk kedua SMK itu dikabarkan nyasar di Bali. Siswa pun terpaksa dipulangkan lebih awal dan masih menunggu informasi lebih lanjut. Kepala SMKN 1 Baubau, La Haris, MM menjelaskan, siswanya terpaksa pulang lebih awal karena tidak ada soal UN pada hari kedua tidak ada. Naskah UN yang diterima pihak sekolah pada saat pendistribusian hanya mata pelajaran yang diujikan pada hari pertama.
"Masalah ini sudah kami koordinasikan dengan Dinas Diknas dan pengawas independen. Informasi yang kami peroleh, sebagian naskah soal SMKN 1 Baubau masih tertinggal di Bali," ungkap La Haris.
Ia menambahkan, berdasarkan petunjuk dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Baubau, pelaksanaan UN di SMKN 1 Baubau akan ditunda sampai pihak sekolah bisa mendapatkan soal pengganti. Solusi lain yang akan ditempuh adalah menggandakan soal UN SMK di Kota Kendari yang memiliki jurusan yang sama.
"Di Kota Baubau ada beberapa sekolah kejuruan tapi memiliki perbedaan pada pengelompokan jurusan, ada jurusan teknik, perkantoran dan ada jurusan kepariwisataan. Dan soal pada masing-masing jurusan ini sudah pasti berbeda-beda pula," jelasnya.
Ia pun bingung dan belum mengetahui pasti kapan siswanya akan kembali melaksanakan UN. Namun Dinas Diknas masih berupaya mencari soal. "Penundaan UN ini sudah pasti akan menghalangi proses belajar mengajar pada siswa kelas I dan II karena jika demikian sudah pasti libur sekolah akan diperpanjang lagi," tambahnya.
Terpisah, Kepala SMKN 2 Baubau, La Safini SPd menjelaskan, proses pelaksanaan UN dihari kedua sempat berjalan lancar. Namun saat naskah soal UN dibagikan kepada para siswa, ternyata isi soal tersebut tidak sesuai dengan kelompok jurusan di sekolah tersebut.
"Harusnya yang diujikan oleh siswa di SMKN 2 mata pelajaran matemateka teknologi dan industri, tapi soal yang kami terima ternyata matemateka pariwisata. Jadi tidak sesuai dengan soal ujian untuk sekolah kami yang fokus pada jurusan teknologi dan industri," tuturnya.
Awalnya pihak sekolah menduga, naskah ujian tersebut tertukar dengan SMKN 3 Baubau yang fokus pada jurusan pariwisata dan seni. Namun setelah dilakukan pengecekan ternyata di sekolah tersebut tidak ada masalah dengan naskah soal yang diujikan dan naskah soal yang diterima sudah sesuai. "Soal tersebut sudah ditarik dan dimasukan ke sampul awal berdasarkan petunjuk dinas. Selanjutnya kami diminta untuk berkordinasi dengan pengawas dan pengamanan untuk membawa kembali soal tersebut ke Polres Baubau dan dibuatkan berita acara," tuturnya. (cr4/cr5/aka)
Hari pertama, mereka ikut ujian sesuai dengan jadwal nasional. Hari kedua, ujian terpaksa ditunda lagi dengan alasan, naskah UN tidak ada.
Ternyata, naskah UN hari kedua dan ketiga untuk kedua SMK itu dikabarkan nyasar di Bali. Siswa pun terpaksa dipulangkan lebih awal dan masih menunggu informasi lebih lanjut. Kepala SMKN 1 Baubau, La Haris, MM menjelaskan, siswanya terpaksa pulang lebih awal karena tidak ada soal UN pada hari kedua tidak ada. Naskah UN yang diterima pihak sekolah pada saat pendistribusian hanya mata pelajaran yang diujikan pada hari pertama.
"Masalah ini sudah kami koordinasikan dengan Dinas Diknas dan pengawas independen. Informasi yang kami peroleh, sebagian naskah soal SMKN 1 Baubau masih tertinggal di Bali," ungkap La Haris.
Ia menambahkan, berdasarkan petunjuk dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Baubau, pelaksanaan UN di SMKN 1 Baubau akan ditunda sampai pihak sekolah bisa mendapatkan soal pengganti. Solusi lain yang akan ditempuh adalah menggandakan soal UN SMK di Kota Kendari yang memiliki jurusan yang sama.
"Di Kota Baubau ada beberapa sekolah kejuruan tapi memiliki perbedaan pada pengelompokan jurusan, ada jurusan teknik, perkantoran dan ada jurusan kepariwisataan. Dan soal pada masing-masing jurusan ini sudah pasti berbeda-beda pula," jelasnya.
Ia pun bingung dan belum mengetahui pasti kapan siswanya akan kembali melaksanakan UN. Namun Dinas Diknas masih berupaya mencari soal. "Penundaan UN ini sudah pasti akan menghalangi proses belajar mengajar pada siswa kelas I dan II karena jika demikian sudah pasti libur sekolah akan diperpanjang lagi," tambahnya.
Terpisah, Kepala SMKN 2 Baubau, La Safini SPd menjelaskan, proses pelaksanaan UN dihari kedua sempat berjalan lancar. Namun saat naskah soal UN dibagikan kepada para siswa, ternyata isi soal tersebut tidak sesuai dengan kelompok jurusan di sekolah tersebut.
"Harusnya yang diujikan oleh siswa di SMKN 2 mata pelajaran matemateka teknologi dan industri, tapi soal yang kami terima ternyata matemateka pariwisata. Jadi tidak sesuai dengan soal ujian untuk sekolah kami yang fokus pada jurusan teknologi dan industri," tuturnya.
Awalnya pihak sekolah menduga, naskah ujian tersebut tertukar dengan SMKN 3 Baubau yang fokus pada jurusan pariwisata dan seni. Namun setelah dilakukan pengecekan ternyata di sekolah tersebut tidak ada masalah dengan naskah soal yang diujikan dan naskah soal yang diterima sudah sesuai. "Soal tersebut sudah ditarik dan dimasukan ke sampul awal berdasarkan petunjuk dinas. Selanjutnya kami diminta untuk berkordinasi dengan pengawas dan pengamanan untuk membawa kembali soal tersebut ke Polres Baubau dan dibuatkan berita acara," tuturnya. (cr4/cr5/aka)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kertas LJUN di Jogja Juga Jelek
Redaktur : Tim Redaksi