Soal Otsus Papua, Bupati Merauke Singgung Lumbung Pangan Nasional

Rabu, 09 Juni 2021 – 17:58 WIB
Bupati Merauke Romanus Mbaraka saat Dialog Kenegaraan yang digelar DPD RI bertajuk “RUU Otsus Papua, Apakah Menyejahterakan Rakyat?" di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (9/6). Dokumen istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Bupati Merauke Romanus Mbaraka menyadari ada stigma salah dari publik dalam menilai Papua.

Menurutnya, tidak sedikit yang menilai pulau paling timur di Indonesia identik dengan chaos (kerusuhan).

BACA JUGA: Guspardi Gaus: Dana Otsus Belum Efektif Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat Papua

Romanus mengatakan itu saat Dialog Kenegaraan yang digelar DPD RI bertajuk “RUU Otsus Papua, Apakah Menyejahterakan Rakyat?" di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (9/6).

"Jangan dibuat stigma chaos melulu. Mari membuat Papua menjadi bagian integral dari Indonesia," kata dia, Rabu.

BACA JUGA: Demokrat Papua Mengkritisi Revisi UU Otsus dan Pelabelan Teroris untuk KKB

Pria berumur 52 itu mengatakan, orang Papua pada dasarnya tidak memikirkan kemerdekaan. Warga Bumi Cenderawasih hanya menekankan kesejahteraan dan akses pendidikan.

"Jadi, kebijakan saya menyekolahkan anak-anak Merauke ke dunia. Saya sedang dorong, contoh di bidang IT, kedokteran, dan engginering," papar Romanus.

Dirinya itu juga berbicara tentang kebijakan pemerintah pusat dalam menangani pulau berjuluk Mutiara Hitam. Manajer tim balap motor PON Papua 2021 menekankan setiap kebijakan harus dikontrol dari atas sampai ke bawah. 

Romanus lantas menyinggung program lumbung pangan nasional yang sebenarnya layak dibangun di Papua. 

Untuk diketahui, lumbung pangan nasional baru difokuskan pemerintah di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara. Sementara Papua NTT Sumsel masih sebatas rencana. 

"Jadi, gali untuk pengembangan pertanian. Hari ini kebijakan Presiden sudah ada, tetapi action-nya menjadi cadangan lumbung pangan nasional sampai hari ini juga nol. Ini yang harus di-clearance dengan baik," tutur Romanus.

Namun, Romanus meminta pemerintah mengkaji kebijakan dengan pendekatan keamanan menyelesaikan permasalahan Papua.

Toh, kata dia, pasukan yang dikirim ke Papua pada intinya juga melawan Warga Negara Indonesia.

"Orang Indonesia itu ramah, orang Papua itu ramah. Kalau mau pendekatan, pendekatan kemanusiaan, suruh gereja duluan, masjid duluan. Insyaallah puji Tuhan negeri ini damai," beber Romanus. (ast/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler