jpnn.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) menepis tudingan adanya unsur kesengajaan padamnya listrik demi menghambat komunikasi warga di Desa Wadas, Purworejo.
PLN menegaskan pemadaman listrik di Desa Wadas terjadi akibat adanya gangguan pohon tumbang yang menimpa jaringan PLN.
BACA JUGA: PLN Targetkan Pembangkit EBT 648 MW Beroperasi Tahun Ini
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Magelang Yunarsih menjelaskan PLN terus memastikan dan menjalankan tugasnya menjaga pasokan listrik ke pelanggan, perseroan tidak terlibat dalam kegiatan di luar itu.
“PLN tidak bisa serta merta memadamkan aliran listrik tanpa alasan yang jelas, kecuali dalam keadaan darurat seperti bencana alam. Faktor lain yang menyebabkan listrik padam adalah gangguan,” ungkap Yunarsih saat dikonfirmasi JPNN.com, Jumat (11/2).
BACA JUGA: Fakta Baru Penambangan Andesit di Desa Wadas Terungkap, PKS Minta Pemerintah Tegas
Yunarsih mengatakan berdasarkan penelurusan di lapangan, pemadaman listrik yang terjadi pada 9 Februari 2022 di Desa Wadas akibat pohon bambu yang tumbang menimpa jaringan, pada pukul 10.20 WIB.
Namun, dia menyebut gangguan telah berhasil ditangani petugas dan aliran listrik sudah kembali pulih.
BACA JUGA: Kisruh Desa Wadas, Kementerian ESDM Dapat Peringatan dari Komisi VII, Keras!
Yunarsih mengaku upaya lokalisir tersebut memang terhambat akibat lalu lintas yang ramai dan padat di sekitar lokasi.
"Proses pencarian penyebab padam membutuhkan waktu yang lebih lama," bebernya.
Lebih lanjut, Yunarsih menjelaskan pada dua hari sebelumnya, yaitu pada 7 Februari 2022 pukul 20.58 WIB juga terdapat gangguan yang disebabkan oleh faktor binatang di lokasi yang sama.
Namun, pukul 23.00 WIB PLN berhasil mengatasi dan langsung memulihkan aliran listrik.
Pada Selasa 8 Februari 2022 PLN tidak menerima informasi terkait padam listrik seperti yang diberitakan.
“Jadi, memang murni karena adanya gangguan dari alam, tidak ada unsur kesengajaan. Kami berkomitmen untuk terus memberikan listrik yang handal kepada masyarakat,” ungkap Yunarsih.(mcr28/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu