Soal Pemancungan Ruyati, Demokrat Bela Presiden

Tjahyo: Pemerintah Harus Bertanggung Jawab

Selasa, 21 Juni 2011 – 11:11 WIB
JAKARTA - Pemancungan salah seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Ruyati, di Arab Saudi, Sabtu (18/6), masih menyisakan kepedihanPemerintah dianggap lalai

BACA JUGA: PDIP Sudah Dua Kali Panggil Wayan Koster

Namun demikian, Partai Demokrat masih tetap membela Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait masalah itu.

"Kita ingin semua proporsional
Apakah pemerintah sudah melindungi warga di luar negeri? Sudah! Dimana-mana, kalau ada masalah pembunuhan, sudah pasti dihukum

BACA JUGA: Keluarga Minta Jenazah Ruyati Dibawa Pulang

Kalau masalah Dubes tidak tahu, itu pas untuk dikritisi
(Tapi) Kalau Presiden yang dibilang harus bertanggungjawab, itu keterlaluan," kata Wakil Sekjen Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, di Jakarta, Selasa (21/6).

Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP Tjahyo Kumolo, meminta pemerintah untuk bertanggungjawab terkait pemancungan Ruyati itu

BACA JUGA: Keluarga Minta Jenazah Ruyati Dibawa Pulang

"Kita minta pemerintah bertanggungjawabSudah kewajiban pemerintah melindungi warganyaIni pemancungan sampai tidak diketahui Dubes, bagaimana? Pemerintah harus tanggungjawab, karena ini menyangkut harkat dan martabat bangsaKirim nota diplomatik," kata Tjahyo, Selasa (21/6), di Jakarta.

Pemerintah, tegas Tjahyo, wajib menyelamatkan biar (hanya) seorang pun warga negaranya yang tersangkut kasus hukumBaik itu masalah narkoba, pembunuhan dan lainnya"Kalau saya jadi Presiden, saya pecat saja Dubes-nyaKalau pemerintah tidak melakukan (pemecatan), sangat disayangkanPadahal tugas Dubes itu membantu pemerintah di luar negeri atas nama Presiden," ungkapnya.

"Ini juga bagian dari tanggungjawab Menteri Luar Negeri dan BNP2TKI," tegas Tjahyo lagi.

Seperti diketahui, Ruyati akhirnya harus meninggal karena dipancung pemerintah Arab Saudi, Sabtu (18/6), setelah diadili lantaran membunuh majikannyaPemancungan itu disayangkan, karena tak satu pun delegasi Indonesia di Arab Saudi yang mengetahuinya(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alasan Sakit, Mochtar Jadi Tahanan Kota


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler