Soal Pembantaian di Bucha, 2 Tokoh Siapkan Sanksi Terbaru Buat Rusia

Senin, 04 April 2022 – 05:01 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. Foto: ANTARA FOTO/Ukrainian Presidential Press Service-via Reuters TV/Handout/hp.

jpnn.com, UKRAINA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menilai sanksi dari negara-negara barat untuk Rusia tidak cukup.

Sebab, ada ratusan orang yang tewas di Bucha akibat serangan pasukan Rusia.

BACA JUGA: Amerika Umumkan Paket Sanksi Baru, Industri Militer Rusia Terancam Lumpuh

"Ratusan orang telah tewas di Bucha dan kota-kota lain, termasuk warga sipil yang telah ditembak," kata Zelenskiy, dikutip dari Reuters, Senin (4/4).

Dengan begitu, Zelenskiy menilai sanksi-sanksi yang saat ini berlaku bagi Rusia masih belum cukup.

BACA JUGA: Rudal Rusia Terus Bombardir Ukraina, Akibatnya Bikin Miris

Di sisi lain, Rusia membantah tuduhan bahwa pasukannya menembak mati warga sipil di Bucha.

Saat ini, laporan pembantaian warga sipil di Bucha menyebabkan kecaman internasional sehingga para pemimpin negara-negara barat berjanji untuk meningkatkan sanksi ekonomi terhadap Rusia.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan negaranya sedang berdiskusi dengan mitranya untuk memberlakukan sanksi baru untuk Rusia.

Blinken mengeklaim sanksi yang sejauh itu berlaku bisa menyebabkan kontraksi ekonomi Rusia sebesar 10 persen pada tahun ini.

"Sanksi ini memiliki dampak besar sekarang dan ke depannya selama ini (perang, red) berlangsung. Kami setiap hari memastikan bahwa sanksi tidak hanya diperketat, tetapi juga ditingkatkan," ujar Blinken, dikutip dari Washington Post, Senin (4/4).

Diketahui, sekitar 270 penduduk Bucha ditemukan terkubur di dua pemakaman massal.

"Sekitar tiga lusin orang tewas di jalanan, termasuk yang telah diikat dan dieksekusi," ungkap Wali Kota Bucha Anatoly Fedoruk.(mcr9/jpnn)


Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler