JAKARTA - Staf Ahli Jaksa Agung Mohammad Amari menerangkan pemberantasan korupsi tidak boleh dilakukan seperti pemadam kebakaran. Menurutnya harus ada upaya meminimalisir pada kesempatan awal.
"Dari awal buat kebijakan dilihat bagaimana efeknya menimbulkan korupi atau tidak. Kita eliminisasi dalam kesempatan pertama saat kebijakan dibuat," ujar Amari dalam diskusi di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (9/5).
Menurut Amari, Korea Selatan (Korsel) merupakan negara yang berhasil untuk memberantas korupsi. Pasalnya mereka menindak korupsi sebelum tindakan itu terjadi.
"Korea paling berhasil untuk memberantas korupsi karena di sana dilakukan pencegahan di semua bidang," ucap Amari.
Karena itu ia menilai Kejaksaan, Kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus mulai melakukan pencegahan dalam pemberantasan korupsi. "Bukan bertindak setelah ada laporan dari masyarakat," pungkasnya. (gil/jpnn)
"Dari awal buat kebijakan dilihat bagaimana efeknya menimbulkan korupi atau tidak. Kita eliminisasi dalam kesempatan pertama saat kebijakan dibuat," ujar Amari dalam diskusi di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (9/5).
Menurut Amari, Korea Selatan (Korsel) merupakan negara yang berhasil untuk memberantas korupsi. Pasalnya mereka menindak korupsi sebelum tindakan itu terjadi.
"Korea paling berhasil untuk memberantas korupsi karena di sana dilakukan pencegahan di semua bidang," ucap Amari.
Karena itu ia menilai Kejaksaan, Kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus mulai melakukan pencegahan dalam pemberantasan korupsi. "Bukan bertindak setelah ada laporan dari masyarakat," pungkasnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masyarakat Sangat Hormati Koruptor Dibanding Pencuri
Redaktur : Tim Redaksi