jpnn.com, JAKARTA - Bukan hanya Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago yang dengan suara lantang menyerukan agar organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dibubarkan saja buntut dari pemecatan terhadap Dokter Terawan.
Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP Rahmad Handoyo juga menyerukan pembubaran IDI.
BACA JUGA: Rapat Bahas Pemecatan Dokter Terawan, Uni Irma: Bubarkan Saja IDI
Dengan tegas dia menyatakan seruan bubarkan IDI sudah menggelora di masyarakat.
Namun, Rahmad mengeklaim seruan tersebut bukan berasal dari dirinya, melainkan dari masyarakat Indonesia.
BACA JUGA: Sebulan Penuh, BKN PDIP Bakal Isi Ramadan dengan Habaib dan Ulama Kondang
"Saya menyampaikan dengan dimulai dua kata dulu. Bubarkan IDI. Itu bukan dari saya, tetapi itu introspeksi dari ketua umum dan teman-teman yang lain. Itu suara rakyat, suara trending topic, suara netizen begitu menggelora bubarkan IDI," kata Rahmad Handoyo saat Rapat Dengar Pendapat Umum antara Komisi IX DPR dengan IDI di Jakarta, Senin (4/4).
Pria kelahiran 20 Februari 1975 itulantas menyinggung polemik pemecatan Dokter Terawan dan kemudian membandingkan dengan sejumlah kasus malapraktik dokter yang menurutnya tidak mendapat sorotan tajam dari IDI maupun Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI.
BACA JUGA: Luhut Bertemu Terawan, Diambil Darahnya Demi Vaksin Nusantara
Rahmad menyebutkan sejumlah kasus pelanggaran etik itu seperti oknum dokter yang bermain mata dengan perusahaan farmasi maupun malapraktik.
"Nah, ini lah suara-suara ketidakadilan dari rakyat yang saya baca dari media, bukan saya yang bilang. Isu kekinian masalah Dokter Terawan, saya miris mendengar itu," ujarnya.
Dia juga menengaskan Rapat Dengar Pendapat Umum antara Komisi IX DPR dengan IDI bukan dalam rangka untuk memperlemah organisasi profesi tersebut.
"Ini dalam rangka untuk memperjelas posisi IDI di mana dan pemerintah di mana, bukan dalam rangka memperlemah IDI," pungkas Rahmad Handoyo. (mcr8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Bakal Cecar IDI soal Pemecatan Terawan
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Kenny Kurnia Putra