Soal Penanganan Pandemi Covid-19, Menkes Budi Sampaikan Keinginan Presiden Jokowi

Senin, 21 Juni 2021 – 19:20 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk melakukan penanganan pandemi tak hanya dari sisi hulu atau menangani pasien Covid-19 untuk menjadi sembuh saja.

Namun, kata Budi, pria yang akrab disapa Jokowi itu mengharapkan jajarannya juga menyentuh sisi hilirnya untuk mencegah warga yang sehat tertularii virus Covid-19.

Hal itu akan dilakukan dengan penguatan implementasi program pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro dan mempercepat laju vaksinasi.

"Arahan beliau adalah kami harus memperkuat implementasi lapangan untuk program PPKM mikro dan yang kedua kami harus mempercepat vaksinasi," ujar Budi selepas mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo pada Senin (21/6).

Budi menjelaskan, prinsip dan tujuan utama dari PPKM berskala mikro ialah untuk mengurangi mobilitas masyarakat sehingga laju penularan pandemi dapat ditekan seminimal mungkin.

Melalui penguatan PPKM berskala mikro, yang nantinya akan diwujudkan lewat Instruksi Menteri Dalam Negeri, pemerintah akan berupaya untuk mengurangi mobilitas warga dalam lingkup kecil hingga 100.

"Untuk implementasi lapangan program PPKM mikro yang paling penting arahan beliau mengurangi mobilitas antara 75 persen sampai 100 persen untuk daerah-daerah yang memang sudah masuk zona merah," tuturnya.

TNI dan Polri akan membantu penguatan tersebut dengan meningkatkan sistem pelacakan dan pengetesan kepada warga dalam lingkup RT di mana warganya terkonfirmasi positif Covid-19 guna memberi kepastian terhadap status penularan di wilayah tersebut.

Apabila nantinya diketahui bahwa terdapat lima rumah yang terkonfirmasi terdapat anggota keluarganya yang positif tertular, maka penyekatan akan segera dilakukan secara spesifik di lingkup terkecil tersebut.

"Pada saat penyekatan akan dilihat kalau memang daerahnya memungkinkan, kami lakukan isolasi mandiri. Kalau daerahnya padat, kami lakukan isolasi terpusat. Isolasi terpusat itu harus tersebar sebanyak mungkin ke daerah-daerah tersebut baik kecamatan maupun kelurahan sehingga meringankan beban yang ada di isolasi terpusat yang besar-besar seperti RS Wisma Atlet," kata Budi.

Warga yang tengah menjalani isolasi tersebut juga akan dipastikan untuk memperoleh pasokan logistik dan makanan yang dalam hal ini diutamakan menggunakan mekanisme gotong royong dari warga sekitar.

Adapun bagi warga yang terindikasi memiliki gejala atau komorbid, dengan kondisi saturasi oksigen di bawah 95 persen atau mulai merasakan sesak, maka akan diprioritaskan untuk memperoleh perawatan di rumah-rumah sakit.

"Jadi kami nanti akan atur, bekerja sama dengan TNI-Polri, untuk bisa memastikan mana yang dialokasikan diisolasi mandiri atau isolasi terpusat, atau memang dibawa ke rumah sakit. Kami akan pastikan koordinasi dari rujukan ke seluruh rumah sakit akan kami atur sehingga seminimal mungkin orang tidak bisa menemukan kamar," ucap dia.(tan/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA JUGA: Diserbu Kasus COVID-19 dari Luar Negeri, China Batalkan 400 Penerbangan


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler