jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membeberkan beberapa nama tokoh politik yang berpotensi mendampingi Ganjar Pranowo yang diusung PDIP sebagai bakal Capres pada Pemilu 2024 mendatang.
Menariknya, kata Qodari, nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir disebut pertama kali oleh Jokowi sebagai kandidat calon wakil presiden yang akan mendampingi Ganjar Pranowo.
BACA JUGA: Pengamat Dukung Erick Thohir Wujudkan Sepak Bola Bersih dan Transparan
“Analisis saya bahwa nama Erick Thohir disebut pertama sebagai kode keras dari Jokowi untuk cawapres GP (Ganjar Pranowo)," kata Qodari dalam keterangannya, Sabtu (22/4/2023).
Menurut Qodari, terdapat dua variabel yang menjadi landasan dalam memutuskan siapa yang paling potensial sebagai calon wakil presiden. Yakni, pertama variabel kuantitatif, dan kedua, variabel kualitatif.
BACA JUGA: Erick Thohir Beber Alasan Timnas U-20 Dititipkan ke Bhayangkara FC, Ternyata
Pertama, variabel kuantitatif. Sama halnya dengan calon presiden, Qodari melihat dalam memilih calon wakil presiden ditentukan dengan elektabilitas.
Sebab, hal itu akan menjadi pertimbangan partai politik dalam memberikan dukungan.
BACA JUGA: Ketum Hanura Tegaskan Dukung Ganjar Pranowo Capres 2024
“Menurut saya, yang penting itu 3 besar tentu kalau nomor satu akan lebih menarik tetapi sejauh ini tiga besar maka dia akan menjadi figur yang potensial untuk menjadi dipertimbangkan oleh calon presiden ya karena dia punya elektabilitas pada titik itu yang juga akan menentukan adalah variabel kualitatif," ungkapnya
Kedua, variabel kualitatif. Qodari menyebut hal ini berkaitan dengan tiga variabel pendukung, yakni dukungan partai politik, basis massa organisasi dan yang selanjutnya adalah logistik atau sumber daya.
“Nah, calon wakil presiden yang punya tiga variabel ini menurut saya akan sangat-sangat menarik bagi calon presiden apalagi kalau dia punya elektabilitas," terang Qodari.
Lebih lanjut, Qodari mengatakan dari tiga nama calon presiden (capres) papan atas yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan membutuhkan sosok cawapres yang memenuhi kriteria-kriteria tersebut. Terutama dari latar belakang Nahdlatul Ulama (NU) yang diyakini dapat memberikan kontribusi kemenangan pada pertarungan pilpres 2024.
“Kalau PDI perjuangan hampir pasti mencari figur dengan latar belakang dari NU karena apa? PDI Perjuangan ini nasionalis secara ideologi dan secara elektoral mereka tertarik ingin gabung dengan Islam tradisional yang manifestasinya di masyarakat itu adalah NU," ujar Qodari.
Menurut Qodari, ada lima tokoh NU yang memiliki kriteria tersebut yaitu Mahfud MD, Erick Thohir yang juga keluarga besar Ansor/Banser dan ketua Harlah Satu Abad NU, Khofifah Indra Parawasan sebagai Gubernur Jawa Timur dan Muslimat NU serta Muhaimin Iskandar dari PKB, dan terakhir Ma'ruf Amin.
Lebih lanjut Qodari membandingkan dari lima tokoh berlatar belakang NU itu siapa saja yang punya dari sisi elektabilitas, dukungan partai, dukungan basis massa organisasi dan logistik atau sumber daya.
“Oke, sama-sama dari Nahdlatul Ulama, tetapi bagaimana elektabilitasnya, boleh jadi dia Nahdlatul ulama tetapi elektabilitasnya barangkali kecil tentu yang elektabilitasnya tinggi akan lebih menarik,” ucapnya.
“Atau yang kedua bicara dukungan partai politik sekarang misalnya Pak Mahfud partai politiknya apa ada enggak? Kalau enggak ada tentu kurang menarik. Misalnya, Gerindra atau Golkar meskipun elektabilitas menarik tetapi kalau tidak ada kursi partai kan enggak bisa maju,” imbuhnya.
Kemudian dari sisi logistik, Qodari mengatakan saat ini, cawapres yang paling kuat secara logistik hanya ada dua nama antara Erick Thohir dan Sandiaga Uno. Namun, Sandiaga Uno dinilai bukan representasi dari keluarga besar NU.
“Erick akan lebih menarik dibandingkan dengan Sandiaga Uno, atau misalnya Khofifah dengan Mahfud punya kaki enggak? Punya. Punya elektabilitas enggak? Punya kaki enggak di NU? Punya, tetapi punya logistik enggak? Mungkin kalah dengan Erick Thohir,” paparnya.
Qodari menjelaskan syarat menjadi cawapres pada 2024 ini menjadi lebih berat dan menurutnya yang cawapres yang paling lengkap memenuhi kriteria itu adalah sosok Erick Thohir.
“Jadi, menurut saya variabel elektabilitas, dukungan partai politik dan logistik, ini nanti yang akan menjadi penentu siapa calon wakil presiden yang paling menarik bagi calon presiden yang akan bertarung di 2024," urai Qodari.
Oleh karena itu, cawapres paling potensial itu adalah yang paling lengkap yang punya semua variabel.
“Saya melihat kecenderungan nama-nama calon wakil presiden itu mengerucut pada sosok Erick Thohir,” ujar Qodari.
Qodari menilai Erick Thohir menjadi calon wakil presiden yang cukup potensial, baik dipasangkan dengan Ganjar maupun Prabowo, hal itu tergantung dari endorse atau dukungan dari Presiden Jokowi.
“Selain elektabilitas, dukungan partai dan kapasitas logistik, dukungan Jokowi jadi variabel penting dalam penentuan cawapres, khususnya untuk Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto,” ujar Qodari.(fri/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Friederich Batari