jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, membantah terjadi silang pendapat antara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, soal penyebab banjir.
Perbedaan pendapat itu terjadi pada Kamis (2/1), usai Basuki dan Anies bersama-sama meninjau kondisi banjir di ibu kota. Basuki menilai bencana ini terjadi salah satunya karena normalisasi Kali Ciliwung belum tuntas. Dari 33 km, baru 16 km yang telah dikerjakan.
BACA JUGA: Mengejutkan! Ini Fakta di Balik Pemberian Bantuan untuk Korban Banjir
Sementara itu, Anies punya pendapat lain. Menurutnya, selama air di selatan Jakarta, tidak dikendalikan maka apa pun yang dikerjakan di pesisir termasuk Jakarta, itu tidak akan bisa mengendalikan air.
Menanggapi hal ini, Luhut menyatakan bahwa tidak ada silang pendapat antara Menteri Basuki dan Gubernur Anies. "Bukan silang pendapat, tadi Pak Basuki jelasin juga di kantor tapi sudah sepakat mereka saya dengar," katanya di Istana Negara, Jakarta, Jumat (3/1).
BACA JUGA: Mobil Suzuki Terendam Banjir? Tenang, Ada Towing Gratis
Luhut mengatakan, Kali Ciliwung itu memang harus dibersihkan supaya airnya lebih lancar sampai ke laut. Selain itu, di hulu, kawasan Puncak juga sedang dibangun bendungan namun belum selesai.
"Ketiga, bagaimana air itu supaya bisa dipompa ke laut. Mempercepat bukan hanya melalui sungai itu saja, itu saja kan. Enggak ada masalah," jelasnya.
BACA JUGA: Kali Lamong Meluap, Seribu Rumah Terendam Banjir
Mantan Menko Polhukam itu menambahkan, sekarang ini bagaimana pembangunan waduk di hulu bisa diselesaikan bersamaan dengan normalisasi sungai.
"Ya kan belum tuntas (waduknya). Biar dituntasin semua. Enggak ada yang berseberangan kok. Saya kira pikirannya Pak Basuki benar, enggak ada yang salah. Pak Gubernur juga oke. Jadi jangan ditubruk-tubrukkanlah," tandasnya. (fat/jpnn)
Jokowi Sidak Waduk Pluit
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam