jpnn.com, BEKASI - Suporter Persipasi, Curva Nord Bekasi, mengkritik pelaksanaan pertandingan sepak bola Indonesia pada malam hari.
Presiden Curva Nord Bekasi Agus Leo mengatakan pertandingan sepak bola pada malam hari sangat menguras energi para suporter.
BACA JUGA: Suporter Curva Nord Pekanbaru Adukan Polda Riau ke Mabes Polri
Pertandingan malam hari, lanjut Leo, seperti pukul 20.00 atau 21.00 sangat membahayakan suporter.
"Kick-off jam 8 atau jam 9 malam otomatis mereka (suporter) akan kembali ke rumah itu pada dini hari. Efek ngantuk itu bisa menimbulkan kecelakaan, belum lagi mereka mempunyai klub rival itu sangat membahayakan," kata Leo kepada wartawan, Minggu (2/10).
BACA JUGA: Ketum Kosgoro 57 Anggap Tragedi Kanjuruhan Bisa Bikin Indonesia Diragukan Dunia
Leo menambahkan PSSI harus mengevaluasi perihal jadwal pertandingan sepak bola agar tak digelar pada malam hari.
Menurut Leo, pertandingan sepak bola idealnya digelar pada pukul 19.00 atau sore hari.
BACA JUGA: Komnas HAM Selidiki Tragedi Kanjuruhan, Data dan Keterangan Sudah Dikumpulkan
"Jangan hanya mementingkan vendor dari televisi atau apa, tetapi pikirkanlah masyarakat yang pengin benar-benar ingin menyaksikan sepak bola," ujar Leo.
Diketahui, PSSI segera menginvestigasi tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan 131 orang.
Kerusuhan itu terjadi saat laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10) malam. Laga lanjutan Liga 1 musim 2022 itu akhirnya dimenangkan Persebaya dengan skor 3-2.
Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi mengatakan pihaknya masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan.
Namun, dari tayangan video yang beredar di media sosial, kerusuhan terjadi setelah wasit meniup peluit panjang.
"Kami masih menunggu laporan dari pengawas pertandingan," kata Yunus Nusi. (cr1/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Dean Pahrevi