jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi meminta jajarannya menyampaikan apa adanya terkait potensi gempa besar di selatan pesisir Pulau Jawa akibat adanya lempeng-lempeng megatrust.
Isu yang sempat ramai di media sosial beberapa hari lalu ini disinggung oleh Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (Rakornas BMKG) 2019 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (23/7).
BACA JUGA: Aktivitas Jokowi yang Terjaga Sejak 18 Tahun yang Lalu
Awalnya, Jokowi mengatakan bahwa edukasi secara besar-besaran terkait kebencanaan harus dilakukan kepada masyarakat. Sebab, Indonesia memang berada dalam kawasan sangat rawan bencana.
"Harus intensif baik itu kepada anak-anak kita di SD, SMP, SMA, di Perguruan Tinggi, sampaikan juga apa adanya. Seperti kemarin agak ramai potensi megatrus. Sampaikan apa adanya, emang ada potensi kok," ucap Jokowi.
BACA JUGA: Dita Indah Sari Nilai Tekad Presiden Jokowi Sudah Tepat
Potensi gempa besar di selatan pesisir Pulau Jawa itu sebelumnya diungkapkan pakar tsunami Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko berdasarkan hasil permodelan. Informasi itu kemudian ramai dibahas di media sosial.
BACA JUGA: Ditegur Jokowi soal Impor Migas, Begini Respons Rini Soemarno
BACA JUGA: Syukuran Jokowi Menang Lagi, PDIP Gelar Wayangan di Tugu Proklamasi
Nah, menurut presiden, penyampaian informasi itu bukan untuk menimbulkan keresahan. "Bukan meresahkan. Sampaikan dan tindakan apa yang akan kita lakukan. Itu edukasi, memberikan pelajaran kepada masyarakat," kata Presiden.
Dia meyakini jika informasi mengenai potensi bencana disampaikan apa adanya ke masyarakat, lama kelamaan rakyat akan terbiasa. Seperti halnya di Jepang, pemahaman masyarakatnya terkait kebencanaan sudah sangat tinggi.
"Di Jepang kita lihat, kalau ada gempa, sirine gak bunyi tenang-tenang saja. Tapi begitu sirine bunyi, larinya ke mana, arahnya ke mana, jalur evakuasi jelas semua. Ini yang harus dikerjakan BNPB dan BMKG sehingga menjadi jelas semuanya," tutur suami Iriana itu.
Satu lagi, mantan wali kota Solo itu juga berpesan supaya masyarakat diberikan pemahaman agar jangan membangun di daerah merah atau rawan bencana.
"Tegas harus disampaikan. Jangan sampai kita mengulang-ulang sebuah kesalahan. Di situ jelas garisnya lempengan tektonik kok dibangun perumahan besar-besaran. Sampaikan apa adanya. Ini tidak boleh, lokasi ini merah. Harus berani menyampaikan itu. Baik kepada gubernur, bupati dan wali kota," tandas Jokowi.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perlu Ada Badan Khusus untuk Memonitor Arah Pembangunan Nasional
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam