jpnn.com, JAKARTA - Menpora Zainudin Amali didampingi Sesmenpora Gatot S Dewa Broto membuka Kongres Luar Biasa (Extraordinary Election Congress) PSSI, di Ballroom Hotel Shangri-La Jakarta Pusat, Sabtu (2/11).
Dalam acara ini Menpora didampingi juga Ketum KONI Marciano Norman, Ketum KOI Raja Sapta Oktohari, Ketua Kehormatan PSSI Agum Gumelar, Plt Ketum PSSI Iwan Budianto dan Sekjen Ratu Tisha Destria, Menpora tegaskan bahwa pemerintah netral, tidak berpihak kepada salah satu calon.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Dianggap Melakukan Langkah Tepat Terkait Perppu KPK
Jelang KLB PSSI kali ini beredar foto Menpora dengan salah satu kandidat Ketua Umum yang akan berlaga dalam pemilihan.
Hal tersebut menjadi asumsi di tengah masyarakat bahwa pemerintah seolah berpihak kepada salah satu calon tersebut. Menyikapi itu Menpora dengan tegas menjawab bahwa pemerintah netral.
BACA JUGA: Apes Banget, Nia Ramdani Tertipu Berbi Waria
"Beredar foto saya dengan salah satu calon, seolah hanya satu yang datang berbicara dengan saya. Itu tidak benar, ada empat yang datang dan ada juga para pemain tahun 70-an, semua masukan kami dengar," kata Menpora.
Menpora sekali lagi menegaskan bahwa bila ada permasalahan di cabor maupun induk organisasi olahraga, harus mampu selesaikan sendiri, pemerintah tidak akan campur tangan.
Jenjang yang harus dilalui adalah selesaikan melalui KONI dan/atau KOI bila memang masih ada hambatan internal.
"Saya tegaskan pemerintah tidak akan campur tangan bila ada permasalahan internal cabor. Kemandirian cabor saatnya diberikan, bila tidak selesai libatkan KONI dan KOI, bila tidak selesai juga baru pemerintah. Jangan dibalik setiap ada masalah pemerintah campur tangan. Untuk PSSI, jika FIFA oke pemerintah oke, jika FIFA tidak oke maka pemerintah tidak oke, tadi dengar sambutan Presiden FIFA sangat baik menyebut tanggal 2 November berarti kongres ini pun berjalan baik tidak ada masalah," tegas Menpora.
KLB kali ini diikuti oleh 86 voters dari Asprov dan klub dengan agenda utama untuk memilih Ketum, Waketum, dan Anggota Komite Eksekutif yang diharapkan mampu menjawab berbagai permasalahan yang terjadi, serta mempersiapkan gawe besar Piala Dunia U-20 Tahun 2021. Hadir, perwakilan FIFA dan AFC yang memantau jalannya KLB. (adv/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi