Soal Pungli di Comal, Ganjar Ogah Gubris Tudingan Pencitraan

Selasa, 12 Agustus 2014 – 20:26 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengaku tak mau ambil pusing dengan tudingan miring yang menyebutnya melakukan pencitraan terkait penangkapan terhadap 10 polisi pelaku pungutan liar di Jembatan Comal, Sabtu (9/8) pekan lalu. Menurutnya, pemberantasan pungli harus terus dilakukan tanpa kecuali.

"Tidak apa-apa pengamat bilang pura-pura saya tidak peduli dan dinilai pencitraan. Saya tidak peduli. Pokoknya, saya lakukan ini secara terus-menerus. Saya kejar terus-menerus sebagai upaya tegas Jawa Tengah menentang berbagai tindakan pungli yang dilakukan oleh siapapun, termasuk petugas kepolisian," kata Ganjar dalam rilisnya ke media, Selasa (12/8).

BACA JUGA: Dinilai Pencitraan, Ganjar Tetap Kejar Pelaku Pungli

Mantan Wakil Ketua Komisi II DPR itu menjelaskan, terungkapnya pungli di Jembatan Comal berawal dari masyarakat yang pro-aktif menyampaikan informasi kepadanya melalui Twitter dan SMS. "Untuk pengawasan ke depan, saya akan menerjunkan sipil dengan melibatkan masyarakat agar pungli tak terjadi lagi," tegasnya.

Terhadap pelaku pungli di Jembatan Comal, politisi PDIP itu mengatakan bahwa Polda Jateng telah menjatuhkan sanksi kepada tujuh anggota Polres Pemalang yang tertangkap tangan melakukan pungli. "Termasuk tiga warga sekitar yang berperan sebagai kurir pelaku pungli. Ketiganya masih berstatus sebagai saksi dalam proses penyidikan sebelum menjalani sidang etik Divpropam (Divisi Profesi dan Pengamanan) Polda Jateng," ungkapnya.

BACA JUGA: Status Ijen Normal, Kawah Tetap Steril

Soal sanksi, Ganjar menyerahkannya ke Polri agar dihukum sesuai aturan yang ada di internal kepolisian. "Tapi jangan dilepas begitu saja dan saya senang publik sangat partisipatif dan polisi juga tidak tinggal diam untuk merespon," ujar bekas pimpinan Komisi II DPR itu.

Meski demikian dia juga mengingatkan agar aparatur di daerah lainnya tidak mengulangi peristiwa pungli di Jembatan Comal. "Saya ingatkan, daerah lain jangan ulangi apa yang terjadi di Jembatan Comal. Kalau tidak dihentikan, tanggung resikonya sendiri," pungkasnya.(fas/jpnn)

BACA JUGA: Pengemis Kaya Kontrak Pertokoan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nelayan Antre Solar Lima Hari untuk Bisa Melaut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler