Soal Rencana Tarif Baru Masuk Candi Borobudur, Begini Respons Hetifah Golkar

Senin, 06 Juni 2022 – 20:40 WIB
Legislator meminta publik bisa mencerna secara utuh rencana tarif baru untuk tiket masuk ke Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww.

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjarifudin meminta publik bisa mencerna secara utuh rencana tarif baru untuk tiket masuk ke Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

Sebab, kata dia, ada dua rencana tarif berbeda masuk ke Candi Borobudur. Pertama, tarif masuk area kompleks sebesar Rp 50 ribu dan biaya naik candi Rp 750 ribu.

BACA JUGA: Kenaikan Harga Tiket Borobudur Berlebihan, Tanda Negara Butuh Pemasukan?

"Jadi, masyarakat tetap bisa masuk ke kompleks dengan harga normal dan pedagang pun tidak akan kehilangan pengunjung," kata Hetifah melalui layanan pesan, Senin (6/6).

Legislator Fraksi Partai Golkar itu pun mengaku mendukung rencana tarif sebesar Rp 750 ribu bagi turis lokal dan 150 USD bagi turis mancanegara yang ingin naik ke Candi Borobudur. 

BACA JUGA: Tarif Baru Tiket Candi Borobudur, Hanung Bramantyo Menyentil Menko Luhut Begini, Angel Wes

Sebab, kata dia, kenaikan tarif ini demi membatasi jumlah wisatawan yang naik ke candi peninggalan Dinasti Sailendra itu.

Terlebih, kata dia, Candi Borobudur dibangun sekitar abad ke 8-9 Masehi dan telah melewati berbagai pemugaran akibat bencana alam. Pembatasan pengunjung tentu bisa menjaga candi tetap utuh.

BACA JUGA: Tiket Candi Borobudur Khusus Pelajar Memang Murah, tetapi Ada Syaratnya

"Struktur Borobudur tidak didesain sebagai tempat wisata untuk jutaan pengunjung setiap tahunnya, sehingga ancaman collapse atau batu bergeser jika tidak dijaga dengan baik akan selalu ada," ujar Hetifah.

Selain itu, kata dia, sudah menjadi hal biasa demi kepentingan preservasi, beberapa situs bersejarah internasional ditutup sementara untuk umum dan hanya dibuka untuk keperluan riset dan pemugaran.

Daftar World Heritage Properties Unesco sendiri mencatat, bahwa dari 167 negara yang memiliki bangunan bersejarah, 13 persen di antaranya menutup total dan 19 persen membuka secara berkala. 

Namun, Hetifah mendorong perlunya kebijakan khusus bagi para pendeta atau masyarakat yang mau naik ke Candi Borobudur untuk beribadah. 

"Kita harus menghargai hak mereka beribadah tanpa pungutan biaya," ungkap dia.

Hetifah juga mendorong segala upaya konservasi dan penelitian oleh lembaga tentang Candi Borobudur bisa berjalan tanpa hambatan. 

"Saya rasa para akademisi, konservator, dan arkeolog juga perlu menyampaikan pandangan mereka. Segenting apa kondisi Borobudur saat ini sehingga perlu melakukan langkah-langkah tegas seperti ini (rencana menaikkan tarif masuk Candi Borobudur, red)," ungkap Hetifah. (ast/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler