jpnn.com - JAKARTA - Isu seputar reshuffle menteri di Kabinet Kerja hingga saat ini masih hangat diperbincangkan. Nama delapan menteri disebut-sebut menjadi sorotan publik terkait isu ini.
Delapan menteri itu di antaranya adalah Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Menkeu Bambang Brodjonegoro, Mendag Rahmat Gobel, Mentan Amran Sulaiman, Seskab Andi Widjajanto, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menristek dan Dikti Muhammad Nasir dan terakhir Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago.
BACA JUGA: Ini Komentar Mahasiswi yang Bermesraan di Gedung KPK
"Delapan menteri ini yang dari hasil penelitian kami sering disoroti dan diperbincangkan publik. Terkait isu reshuffle, nama mereka sering disebut," ujar Pengamat Politik Para Syndicate Ari Nurcahyo dalam diskusi Bila Jokowi Banyak Tak Tahu, Apakah Reshuffle Sebagai Solusi, di Jakarta Pusat, Jumat (24/4).
Nama Menteri Gobel dan Menteri Amran mendapat kritik publik sejak harga beras mengalami kenaikan bulan lalu. Keduanya pun beberapa kali diingatkan Presiden Joko Widodo untuk memantau harga dan persediaan beras tanah air. Sementara nama Menteri Tedjo sudah banyak dikritisi publik karena sejumlah pernyataannya di media massa yang menimbulkan kontroversi.
BACA JUGA: Bermesraan di KPK, Dua Sejoli Diperiksa Petugas
Sedangkan nama Menteri Rini disebut-sebut memiliki kepentingan khusus dengan BUMN dan ditengarai ingin mempengaruhi kebijakan-kebijakan presiden.
Menteri Bambang juga disoroti setelah nilai rupiah melemah dan adanya ketidakstabilan kurs beberapa bulan lalu.
BACA JUGA: Pidato di KAA, Jokowi Singgung Kemiskinan Indonesia
Sedangkan Seskab Andi Widjajanto disoroti karena dianggap sebagai salah satu penumpang gelap di lingkaran orang dekat presiden.
Sementara itu terkait Menteri Nasir dan Menteri Andrinof belum diketahui alasannya sehingga mendapat sorotan publik.
Ari mengaku pihaknya tidak menilai secara langsung kerja para menteri tersebut. Ia hanya melihat secara umum pendapat dan sorotan publik dan media massa terkait para menteri itu. "Ini bukan berarti mereka berkinerja buruk. Tapi mereka ini yang paling banyak dapat sorotan masyarakat," tandas Ari. (flo/jpnn).
BACA ARTIKEL LAINNYA... F-PKB Minta KPU Tunggu Putusan Final
Redaktur : Tim Redaksi