jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati meminta adanya pengusutan untuk membongkar skandal tes PCR yang terkesan memositifkan seseorang seperti dialami ekonom INDEF Dradjad H Wibowo.
"Harus diusut tuntas dan dicari tahu akar masalahnya," kata Kurniasih melalui layanan pesan, Jumat (4/2).
BACA JUGA: Skandal Tes PCR, Eks Pejabat BIN Ini Minta Masyarakat Berhati-hati
Legislator Fraksi PKS itu mengatakan pemerintah perlu meningkatkan sistem monitor ke laboratorium menyusul temuan kasus yang dialami Drajad.
"Sistem monitoring pemerintah harus ditingkatkan terhadap semua pelaksana mitigasi pandemi, termasuk klinik atau laboratorium," beber Kurniasih.
BACA JUGA: Korban Skandal Tes PCR, Dradjad Wibowo Sebut Ada Mafia Labkes Memositifkan Orang
Ekonom INDEF Dradjad H Wibowo meminta masyarakat berhati-hati memilih laboratorium kesehatan atau labkes untuk melakukan tes PCR Covid-19.
Peringatan itu disampaikan eks pejabat BIN (Badan Intelijen Negara) itu setelah ikut menjadi korban tidak langsung dari labkes tes PCR yang memositifkan sahabatnya kena corona.
BACA JUGA: Dirut Bumame Farmasi Memohon Maaf Kepada Seorang Wanita Terkait Hasil Tes PCR
"Masyarakat saya mohon berhati-hati memilih lab dan jangan segan lakukan tes ulang di lab yang memang bisa dipercaya," kata Dradjad dalam keterangan yang diterima JPNN.com, Jumat (4/2).
Dradjad Wibowo mengungkap kasus sahabatnya yang dinyatakan positif Covid-19 setelah tes PCR di salah salah labkes baru ternama.
Mengingat sahabatnya tergolong orang yang disiplin protokol kesehatan, Dradjad memintanya tes ulang di laboratorium lama yang terkenal. Hasilnya, ternyata negatif Covid-19.
Namun, efeknya sudah berantai. Rencana temannya untuk opname di salah satu rumah sakit gagal setelah dinyatakan Covid-19, padahal sudah mengantre berbulan-bulan.
Selain itu, seluruh keluarga sahabatnya yang serumah pun terpaksa tes PCR. Termasuk ibu dan ibu mertuanya yang sudah sepuh.
Dradjad yang sebelumnya dua hari berturut-turut bertemu temannya itu juga harus tes PCR dan isolasi. Hasilnya, dia pun negatif corona.
"Tadinya saya diam karena berharap skandal di atas hanya kebetulan saja. Namun, setelah mendengar ada kejadian serupa, saya merasa wajib bersuara," tutur mantan Ketua Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan atau DISK di BIN itu.(ast/jpnn)
Redaktur : Friederich
Reporter : Aristo Setiawan