jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Dradjad H Wibowo buka suara tentang dugaan mafia laboratorium kesehatan (labkes), setelah mencuat skandal tes PCR yang menyatakan orang positif Covid-19 padahal belum dites.
Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga bagian dari jaringan peneliti Covid-19 dunia itu merasa harus angkat bicara mengenai skandar tes PCR positif tersebut.
BACA JUGA: Wanita Positif Covid-19 Sebelum Tes, Begini Reaksi Bumame Farmasi
"Saya menjadi korban tidak langsung dari mafia labkes yang memositifkan orang," ucap Dradjad dalam keterangan yang diterima JPNN.com, Jumat (4/2).
Kejadian berawal pada 25 Januari, ketika Dradjad dikabari oleh sahabatnya yang mengaku positif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR.
BACA JUGA: AKP Tomy Prambana Ungkap Modus Habib YS Mencabuli Santri, Alamak
Dia dikabari oleh sahabatnya itu lantaran mereka sebelumnya mereka bertemu dua dari berturut-turut.
Menurut Dradjad, temannya itu melakukan tes PCR di salah satu labkes baru yang bermunculan selama pandemi.
BACA JUGA: Respons PSI DKI atas Pemanggilan Kadernya oleh KPK soal Formula E
"Nama lab ini cukup dikenal dan saya tahu nama pemiliknya. Sahabat saya itu tes karena akan opname elektif di sebuah rumah sakit," beber mantan Anggota DPR RI itu.
Mengingat sahabatnya tergolong orang yang disiplin protokol kesehatan, Dradjad memintanya untuk tes ulang di laboratorium lama yang terkenal sekaligus menjadi langganannya.
"Ternyata hasil tes PCR yang bersangkutan negatif. Alhamdulillah," ucap ekonom INDEF itu.
Namun, efeknya opname sahabatnya itu gagal, padahal dia sudah mengantre selama berbulan-bulan. Seluruh keluarganya yang serumah pun terpaksa tes Covid-19. Termasuk ibu dan ibu mertuanya yang sudah sepuh.
"Saya juga harus tes PCR dan isolasi, pisah dari cucu dan keluarga. Ternyata saya negatif karena memang sahabat saya itu negatif," tutur pria bergelar doktor itu.
"Tadinya saya diam karena berharap skandal di atas hanya kebetulan saja. Namun, setelah mendengar ada kejadian serupa, saya merasa wajib bersuara," tegasnya.
Oleh karena itu, Dradjad meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin harus bertanggung jawab atas skandal tes PCR positif Covid-19 di labkes tersebut.
"Dia harus sigap mengatasinya," ucap mantan Ketua Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan atau DISK Badan Intelijen Negara (BIN) itu.
Dradjad pun meminta Menkes Budi dan jajaran segera memeriksa dan melakukan audit total terhadap laboratorium-laboratorium, terutama yang baru.
"Jangan lihat latar belakang politik mereka. Jika ada indikasi skandal positif ini adalah modus operandi, segera bekukan izin mereka," ujarnya.
Dia juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati dalam memilih labkes untuk mendeteksi Covid-19, baik tes PCR maupun antigen.
"Jangan segan melakukan tes ulang di lab yang memang bisa dipercaya," kata Dradjad Wibowo. (fat/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam