Soal Skandal Tes PCR, Saleh Kritisi Kinerja Pengawasan Kemenkes, Jleb!

Jumat, 04 Februari 2022 – 16:59 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengkritisi kinerja pengawasan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terhadap laboratorium yang bisa mengetes PCR. Foto: Arsip/Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengkritisi kinerja pengawasan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terhadap laboratorium yang bisa mengetes PCR.

Hal itu diungkapkan dirinya menyusul temuan skandal tes PCR yang terkesan memositifkan seseorang seperti dialami ekonom INDEF Dradjad H Wibowo.

BACA JUGA: Soal Skandal Tes PCR, Kurniasih DPR Merespons Begini

"Tentu yang kami tanya pengawasan Kemenkes terhadap laboratorium-laboratorium yang ada," kata Saleh saat dihubungi, Jumat (4/2).

Legislator Fraksi PAN itu mengatakan bahwa laboratorium bisa menyelenggarakan tes PCR setelah memperoleh izin dari Kemenkes.

BACA JUGA: Skandal Tes PCR, Eks Pejabat BIN Ini Minta Masyarakat Berhati-hati

Oleh karena itu, kata Saleh, wajar bagi Kemenkes berlaku ketat kepada laboratorium yang dipercaya menyelenggarakan tes PCR.

Misalnya, Kemenkes secara rutin bisa mengevaluasi keprofesionalan laboratorium yang dipercaya menyelenggarakan tes PCR.

"Ini penting, mengingat laboratorium itu memungut biaya masyarakat. Kalau memungut biaya, lalu masyarakat dirugikan, tentu ini menjadi pertanyaan serius yang harus dijawab Kemenkes," beber Saleh.

Ekonom INDEF Dradjad H Wibowo meminta masyarakat berhati-hati memilih laboratorium kesehatan atau labkes untuk melakukan tes PCR Covid-19.

Peringatan itu disampaikan eks pejabat BIN (Badan Intelijen Negara) itu setelah ikut menjadi korban tidak langsung dari labkes tes PCR yang memositifkan sahabatnya kena corona.

"Masyarakat saya mohon berhati-hati memilih lab, dan jangan segan lakukan tes ulang di lab yang memang bisa dipercaya," kata Dradjad dalam keterangan yang diterima JPNN.com, Jumat (4/2).

Dradjad Wibowo mengungkap kasus sahabatnya yang dinyatakan positif Covid-19 setelah tes PCR di salah salah labkes baru ternama.

Mengingat sahabatnya tergolong orang yang disiplin protokol kesehatan, Dradjad memintanya tes ulang di laboratorium lama yang terkenal. Hasilnya, ternyata negatif Covid-19.

Namun, efeknya sudah berantai. Rencana temannya untuk opname di salah satu rumah sakit gagal setelah dinyatakan Covid-19, padahal sudah mengantre berbulan-bulan.

Selain itu, seluruh keluarga sahabatnya yang serumah pun terpaksa tes PCR. Termasuk ibu dan ibu mertuanya yang sudah sepuh.

Dradjad yang sebelumnya dua hari berturut-turut bertemu temannya itu juga harus tes PCR dan isolasi. Hasilnya, dia pun negatif corona.

"Tadinya saya diam karena berharap skandal di atas hanya kebetulan saja. Namun, setelah mendengar ada kejadian serupa, saya merasa wajib bersuara," tutur mantan Ketua Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan atau DISK di BIN itu. (ast/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
skandal tes PCR   tes PCR   Bumame   Kemenkes   PAN   DPR RI  

Terpopuler