Soal Suap ke Pimpinan Banggar, Nurhayati Tak Keras Lagi

Kamis, 26 Juli 2012 – 01:31 WIB

JAKARTA - Terdakwa kasus dugaan suap pengurusan alokasi anggaran dana penyesuaian infrastruktur daerah (DPID), Wa Ode Nurhayati mulai hati-hati menyebut keterlibatan sejumlah pimpinan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dalam kasus yang membawanya ke meja hijau itu. Jika sebelumnya Nurhayati koar-koar tentang keterlibatan para pimpinan Banggar, kini politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu malah irit bicara.

Saat ditanya kembali mengenai keterlibatan pimpinan Banggar, Mirwan Amir, Nurhayati justru mengaku tidak mengetahuinya. "Saya gak tahu Mas. Itu kan keterangannya Fahd. Saya tadi hanya sebagai saksi untuk Fahd. Itu aja," jawab Nurhayati usai menjalani pemeriksaan sekitar 9 jam hingga pukul 19.30 di gedung KPK, Rabu (25/7).

Nurhayati beralasan, dalam pemeriksaan itu penyidik KPK tidak menanyakan keterlibatan pimpinan dan anggota Banggar DPR. Saat terus didesak tentang keterlibatan pimpinan Banggar sesuai pengetahuannya, Nurhayati memberikan jawaban diplomatis.

"Nanti kan ada fakta sidang. Nanti kan ada kode-kode siapa saja," kata Nurhayati sambil tertawa.

Dalam pemeriksaan tersebut Nurhayati mengaku dicecar penyidik mengenai anggaran DPID, termasuk tentang arti kode jatah, hingga mengenai uang dari pengusaha Fahd Arafiq. Tapi dia mengaku tidak kenal pengusaha yang juga Ketua Gema MKGR itu.

"Saya menyampaikan ke penyidik bahwa saya tidak kenal dengan Fahd. Saya tidak pernah tahu transaksi Haris Surahman dengan Fahd," sanggahnya.

Malah Nurhayati menyebut ada percobaan penyuapan kepada dirinya dengan uang yang dititipkan oleh Haris Surahman kepada stafnya, Sefa Yolanda. Tapi dia mengaku tidak mengetahui apa hubungannya dengan Fadh Arafiq.

Sebelumnnya, dalam sidang lanjutan perkara DPID dengan terdakwa Wa Ode Nurhayati  di pengadilan Tipikor, Jakarta terungkap bahwa Mirwan Amir dan Tamsil Linrung ikut mengurus alokasi Anggaran DPID untuk sejumlah kabupaten di Aceh. Menurut Fahd A Rafiq saat bersaksi pada sidang Nurhayati, Mirwan mengurus alokasi DPID untuk Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Besar. Sementara Tamsil Linrung mengurus DPID untuk Kabupaten Pidie Jaya.(Fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Saksi Akui Transfer Uang ke Rekening Dhana


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler