Soal Surat Edaran Kapolri, Jokowi Harus Belajar Dari Sejarah Soeharto

Selasa, 10 November 2015 – 16:18 WIB
Joko Widodo. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Presiden Joko Widodo diminta memerintahkan Kapolri Badrodin Haiti untuk mencabut Surat Edaran Kapolri tentang hate speech. Desakan itu salah satunya datang dari pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Muhammad Budyatna.

“Jika tidak mau bernasib sama seperti Soeharto maka Jokowi harus perintahkan Kapolri mencabut surat edarannya itu," kata Budyatna di Jakarta, Selasa (10/11).

BACA JUGA: Mertua SBY Dianggap Pantas Jadi Pahlawan Nasional

Budyatna menambahkan, Jokowi harus belajar dari sejarah yang dialami Soeharto pada orde baru lalu.

"Jangan dipikir orang yang seolah-olah ingin membuat kita senang atau menjilat itu baik. Justru orang-orang yang bermulut manis yang harus diwaspadai karena orang-orang seperti inilah yang akan balik badan pertama kali jika terjadi sesuatu," ujar Budyatna.

BACA JUGA: Anggota DPR Minta Menteri BUMN Direshuffle, Apa Kata Rini Soemarno?

Menurut Budyatna, tren di media sosial susah dikendalikan. Apalagi, saat ini satu pesan bisa langsung viral di dunia maya.

"Jika ada politikus salah ngomong, maka akan cepat menyebar. Mungkin ini yang menjadi dasar Kapolri menerbitkan surat itu karena semakin hari semakin banyak orang yang mengkritik Jokowi di sosmed," ujar Guru Besar FISIP UI ini. (fas/jpnn)

BACA JUGA: Pemekaran Daerah Jangan Emosional, Nanti Gagal Malah Galau

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Buah Gatot Diperiksa di Medan atau Jakarta?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler