Soal Tambahan Libur PNS, Begini Respons Mantan MenPAN RB

Rabu, 04 Desember 2019 – 18:43 WIB
Asman Abnur. Foto M Fathra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR Fraksi PAN Asman Abnur mengaku belum mengetahui adanya wacana tambahan libur PNS atau pegawai negeri sipil.

“Saya belum dapat informasi itu,” kata Asman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (4/12).

BACA JUGA: DPR Bingung soal Wacana PNS Dapat Tambahan Libur

Sebelumnya, rencana itu disampaikan oleh Komisioner Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Waluyo Martowiyoto pada kegiatan Kickoff Meeting Pilot Project Manajemen Kinerja PNS di KemenPAN-RB, Jakarta, Selasa (3/12).

Asman menjelaskan kalau berdasarkan hitungan jam kerja, sebenarnya kebijakan tersebut bisa diterapkan. “Kalau hitungan jam kerja itu sudah baku, berapa jam mereka satu minggu bekerja, itu rumusnya masuk,” ungkap Asman.

BACA JUGA: Soal Wacana Tambah Hari Libur PNS, Mardani PKS: Yang Bekerja Nanti Siapa?

Mantan menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN dan RB) itu mengatakan kalau hitungannya soal dalam satu hari bekerja, itu rumusnya tidak masuk.

“Jadi, misalnya kalau hitungan jam itu bisa Senin, Selasa, Rabu, Kamis, asal terpenuhi jamnya jadi Jumat, Sabtu dan Minggu libur, tetapi kalau hitungan hari (misalnya) berapa hari dia bekerja dalam seminggu, mungkin Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat,”  ungkapnya.

BACA JUGA: Mulai Januari 2020, PNS Bakal Libur Jumat sampai Minggu

Asman berpesan tinggal dilihat dan disepakati saja apakah aturan itu memengaruhi kinerja tidak. Demikian juga apakah aturan itu memengaruhi produktivitas atau tidak. “Saya tidak tahu kajiannya apa,” katanya.

Politikus dapil Kepulauan Riau itu mengatakan bahwa yang terpenting adalah komitmen kinerjanya, karena banyak faktor yang memengaruhinya. “Harus dilihat outcome-nya seperti apa, pemborosan dan pemakaian sarana dan prasarana seperti apa. Kan listrik, air, telepon, kalau di kantor dipakai. Nah, dari segi mana melihat kebijakan itu,” paparnya.

Asman menjelaskan bahwa bekerja sekarang ini sudah banyak dipermudah oleh alat atau teknologi. Nah, kata dia, saat menjadi MenPAN dan RB, yang menjadi ukurannya adalah outcome.

“Jadi, soal bagaimana cara prosesnya itu terserah, saya lebih moderatlah. Misalnya, wartawan tidak masuk tetapi bisa buat berita jarak jauh, bisa juga, yang penting outcome,” ujar dia mencontohkan. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler