LHOKSEUMAWE - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) dihari pertama di Kota Lhokseumawe, ditemukan satu kejanggalan. Pasalnya, ada soal ujian yang keluar dari gudang penyimpanan bukan mata pelajaran yang diuji. Hal ini ditemukan pada salah satu ruang di SMA Negeri 1 Lhokseumawe. Ada dugaan kondisi tersebut sengaja dilakukan oleh oknum panitia.
Informasi yang diterima wartawan Rakyat Aceh (Grup JPNN), pengawas ujian pada ruang 21 SMA Negeri 1 Lhokseumawe, mendapatkan soal tertukar. Pada saat dibuka pembungkus, ternyata bukan soal mata pelajaran yang akan diuji pada hari itu. Melihat ini, pengawas ujian langsung melaporkan kepada panitia.
“Saya terkejut saat membuka sampul, ternyata bukan soal Bahasa Indonesia. Melainkan soal bahasa Inggris yang saya terima. Padahal hari ini mata pelajaran yang diuji adalah bahasa Indonesia. Oleh karena itu, saya langsung melaporkan kepada panitia,”ungkap Ida guru pengawas Ujian Nasional di ruang 21 SMAN 1 Lhokseumawe, kepada Rakyat Aceh, kemarin.
Setelah melaporkan kejadian itu, tidak lama panitia datang membawakan soal pengganti yakni soal bahasa Indonesia.
“Sekitar sepuluh menit panitia datang membawa soal bahasa Indonesia. Sedangkan soal bahasa Inggris tadi, dibawa oleh panitia. Setelah itu saya mulai menggelar ujian kepada siswa,” terangnya.
Kondisi ini tentunya menimbulkan tanda tanya terhadap kinerja panitia UN di Kota Lhokseumawe. Malah ada indikasi kondisi ini ada upaya kesengajaan. Apalagi keesokan harinya ujian yang akan dilaksanakan adalah mata pelajaran Bahasa Inggris. Dikhawatirkan, akibat kondisi tersebut akan terjadinya kebocoran terhadap soal bahasa inggris.
“Kita menduga kalau tertukarnya soal tersebut ada unsur kesengajaan. Apalagi yang tertukar infonya hanya satu berkas saja. Kalau pun tidak, ini jelas karena tidak profesionalnya panitia UN di Kota Lhokseumawe. Sebab bisa lolos soal yang bukan mata pelajaran yang akan diuji,”tegas Armanawi ketua Kobar GB Kota Lhokseumawe. (agu/arm)
Informasi yang diterima wartawan Rakyat Aceh (Grup JPNN), pengawas ujian pada ruang 21 SMA Negeri 1 Lhokseumawe, mendapatkan soal tertukar. Pada saat dibuka pembungkus, ternyata bukan soal mata pelajaran yang akan diuji pada hari itu. Melihat ini, pengawas ujian langsung melaporkan kepada panitia.
“Saya terkejut saat membuka sampul, ternyata bukan soal Bahasa Indonesia. Melainkan soal bahasa Inggris yang saya terima. Padahal hari ini mata pelajaran yang diuji adalah bahasa Indonesia. Oleh karena itu, saya langsung melaporkan kepada panitia,”ungkap Ida guru pengawas Ujian Nasional di ruang 21 SMAN 1 Lhokseumawe, kepada Rakyat Aceh, kemarin.
Setelah melaporkan kejadian itu, tidak lama panitia datang membawakan soal pengganti yakni soal bahasa Indonesia.
“Sekitar sepuluh menit panitia datang membawa soal bahasa Indonesia. Sedangkan soal bahasa Inggris tadi, dibawa oleh panitia. Setelah itu saya mulai menggelar ujian kepada siswa,” terangnya.
Kondisi ini tentunya menimbulkan tanda tanya terhadap kinerja panitia UN di Kota Lhokseumawe. Malah ada indikasi kondisi ini ada upaya kesengajaan. Apalagi keesokan harinya ujian yang akan dilaksanakan adalah mata pelajaran Bahasa Inggris. Dikhawatirkan, akibat kondisi tersebut akan terjadinya kebocoran terhadap soal bahasa inggris.
“Kita menduga kalau tertukarnya soal tersebut ada unsur kesengajaan. Apalagi yang tertukar infonya hanya satu berkas saja. Kalau pun tidak, ini jelas karena tidak profesionalnya panitia UN di Kota Lhokseumawe. Sebab bisa lolos soal yang bukan mata pelajaran yang akan diuji,”tegas Armanawi ketua Kobar GB Kota Lhokseumawe. (agu/arm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hat Trick Rapor Merah Mendikbud
Redaktur : Tim Redaksi