jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR Lisda Hendrajoni sependapat dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, pentingnya kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) berperan aktif mengatasi stunting dan kematian ibu hamil.
"Saya mendukung langkah mendagri, yang penting tenaga-tenaga penggerak PKK diberdayakan sumber daya manusianya, sehingga pelayanannya lebih berkualitas dan dapat mengatasi persoalan ini di Tanah Air," ujar Lisda dalam keterangannya, Jumat (28/5).
BACA JUGA: Tigor Tewas Ditusuk Dua Liang, Sempat Terdengar Teriakan Minta Tolong
Anggota Fraksi Partai NasDem ini kemudian menyarankan agar PKK mulai melakukan survei lapangan terkait masalah stunting dan kematian ibu hamil di wilayah masing-masing.
Dengan demikian, bakal diketahui data akurat dan menemukan solusi yang efektif, mengatasi kedua masalah dimaksud.
BACA JUGA: AKP Betty Purwanti Minta Andrea Noversam Segera Menyerahkan Diri
Lisda mengemukakan pendapatnya mengingat PKK sudah memiliki program penanganan stunting yang terdapat di kelompok kerja IV dan III. Pendanaannya juga sudah tersedia dari dana desa.
"Tinggal bagaimana penguatan secara regulasi dari daerah masing-masing untuk memperkuat anggaran dan kegiatan dalam penanganan masalah ini," ucapnya.
BACA JUGA: Komisi IX DPR Apresiasi Kerja Sama Kemenpora dengan BKKBN Terkait Stunting
Lisda berharap PKK bergerak cepat membantu pemerintah, apalagi di tengah pandemi Covid-19 belakangan ini.
Dikhawatirkan kasus stunting akan meningkat karena faktor ekonomi masyarakat.
Pandangan senada dikemukakan sosilog Meuthia Ganie Rochman.
"PKK harus digunakan untuk menangani masalah-masalah pokok kesejahteraan keluarga, stunting adalah persoalan serius sekali. Tingkat stunting Indonesia sangat tinggi dan ini akan memengaruhi mutu sumber daya manusia Indonesia," katanya.
Meuthia menilai, dalam hal ini PKK bisa bekerja sama dengan organisasi yang kompeten.
Misalnya untuk pengembangan pangan lokal, perbaikan pengetahuan tata boga.
"Intinya, PKK sangat potensial, namun harus banyak dilakukan perubahan," katanya.
Mendagri Muhammad Tito Karnavian sebelumnya berpesan agar persoalan stunting, kematian ibu hamil dan bayi menjadi program prioritas PKK.
Mendagri mengatakan, meski PKK telah memiliki 10 Program Utama PKK terkait pemberdayaan keluarga dan terdapat fleksibilitas penyusunan program sesuai dengan persoalan dan kondisi daerah masing-masing.
BACA JUGA: Booking Cewek Cantik Lewat Aplikasi MiChat, Tak Disangka, yang Datang Malah Waria Ganas
“Ini akan menimbulkan masalah, anak-anak tidak memiliki daya saing karena fisik mereka tidak memadai, kalah dengan besar tinggi fisiknya. Saya tidak mengatakan yang besar, tinggi lebih baik, tetapi umumnya begitu, (karenanya) stunting menjadi program nasional, perlu menjadi program utama dari PKK,” ujar Tito di sela pelantikan secara virtual Ketua Tim Penggerak PKK Kalimantan Tengah, di Gedung Kemendagri, Jakarta, Selasa (25/5) kemarin.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang