Soekarno, Pangeran Diponegoro, Soedirman dan Teuku Umar pun Nikah Bareng

Senin, 04 November 2019 – 07:26 WIB
Salah satu penganten peserta Nikah Bareng kostum pahlawan nasional. Foto: ANTARA/Hery Sidik

jpnn.com, YOGYAKARTA - Empat pengantin dari berbagai daerah di Yogyakarta dan luar daerah melakoni pernikahan unik bertajuk Nikah Bareng dengan kostum pahlawan nasional, di sebuah hotel di Jalan Laksda Adisutjipto Kilometer 8 Kabupaten Sleman, Minggu (3/11).

"Nikah bareng dalam rangka Hari Pahlawan ini untuk menumbuhkan semangat kecintaan terhadap NKRI dan penanaman spirit para pahlawan," kata Ketua Golek Garwo dan Nikah Bareng Nasional, Ryan Budi Nuryanto di sela kegiatan.

BACA JUGA: Surat Erick Thohir Untuk Dua Wakil Menteri BUMN

Empat pasang penganten itu adalah Harmono (60), duda asal Mantrijeron Yogyakarta dengan Ani Khandari (53), perawan warga Mantrijeron dengan kostum proklamator Soekarno-Fatmawati.

Kemudian Wasdiyanto (34), duda warga Playen, Gunung Kidul dengan Dwi Wijayanti (26), janda warga Umbulharjo Yogyakarta dengan kostum Pangeran Diponegoro–Nyi Ageng Serang.

BACA JUGA: Everton vs Tottenham Hotspur Imbang, Kaki Andre Gomes Patah

Selanjutnya Siswanto (30) jejaka warga Banguntapan, Bantul dengan Thirdyah Desiarimbi (45) janda warga Kotagede Yogyakarta dengan kostum Jenderal Soedirman–RA. Kartini.

Kemudian, Dede Hidayat Kurniawan (27) asal Lampung Tengah dengan Okeu Andriani (28), perawan warga Bogor Jawa Barat dengan kostum Teuku Umar–Cut Nyak Dhien.

BACA JUGA: Menhan Prabowo Bangga, Rencana TNI On The Right Track

"Prosesi diawali dengan kirab manten dengan dua gadis kecil bersama ibu perias diikuti empat pasang manten dengan kostum para pahlawan Nasional. Sebelumnya acara dibuka dengan lagu Indonesia Raya dan mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para Pahlawan Bangsa," kata Ryan.

Dia berharap, dengan pernikahan unik tersebut bisa tertanam rasa kebangsaan sekaligus penanaman nilai-nilai Pancasila yang diimplementasikan, diamalkan dan dipraktekkan langsung dalam kehidupan sehari–hari.

"Makna nilai kepahlawanan sebagai sikap dan perilaku masyarakat dikaitkan dengan peringatan Hari Pahlawan pada upaya membantu dan memecahkan berbagai masalah sosial bangsa dan cara mendayagunakan peran aktif masyarakat secara luas, terorganisir dan berkelanjutan," katanya.

Ryan berharap, ajang pencarian jodoh (golek garwo) dan pernikahan (nikah bareng) ini bisa memberi makna dalam rangka mewujudkan Indonesia maju. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler