Soemarno Brothers Dicurigai Ingin Kuasai Impor Minyak

Rabu, 31 Desember 2014 – 16:30 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif Energy Wacth Indonesia (EWI) Ferdinan Hutahea mencurigai Soemarno Brothers ingin menguasai impor minyak nasional melalui Integrated Supplay Chain (ISC), anak perusahaan Pertamina yang mengurusi pengadaan minyak mentah dan BBM.

Ini terkait dengan rekomendasi tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) pimpinan Faisal Basri, agar kewenangan Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) mengimpor minyak mentah dan BBM dipangkas serta dialihkan ke ISC. Ke depan, Petral hanya fokus mengurusi ekspor produk Pertamina.

BACA JUGA: Cuaca Buruk, Kapal Balik dan Parkir di Pelabuhan

"Rekomendasi Tim RTKM ini membenarkan dugaan kita selama ini bahwa sesungguhnya sekarang yang terjadi di tubuh tata kelola niaga migas kita adalah perseteruan dan perebutan kekuasaan dua kekuatan raksasa mafia," kata Direktur EWI, Ferdinan Hutahea, menanggapi rekomendasi Tim RTKM, Rabu (31/12).

Dua kekuatan raksasa mafia yang dimaksud Ferdinan adalah antara blok yang menguasai Petral di bawah kekuasaan Riza Chalid dan satu blok yang ingin menguasai Petral tapi tidak mampu melakukannya, yakni dibawah kekuasaan Soemarno Brothers.

BACA JUGA: Ini Tugas Luhut Panjaitan di Istana Negara

"Ketidakmampuan kelompok Soemarno bersaudara menguasai Petral akhirnya memamfaatkan tim RTKM untuk memuluskan niatnya menguasai tata niaga migas bangsa ini dengan menelurkan kebijakan yang menguntungkan kelompok Soemarno bersaudara," ujarnya.

Dikatakan Ferdinand, ISC merupakan ranah kuasa Arie Soemarno, selaku pihak yang membentuk dan mengangkat Sudirman Said ketika itu menjadi kepala ISC. Sekarang, Sudirman Said dipercaya pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai Menteri ESDM.

BACA JUGA: Apa Sih Kerja Kepala Staf Kepresidenan Itu?

"Kami menduga langkah selanjutnya kelompok Soemarno ini mengangkat anteknya jadi kepala ISC. Mungkin salah satu dari anggota tim RTKM. Inilah kenapa kami menuntut tim ini bubar karena sesungguhnya tidak bekerja untuk bangsa tapi bekerja untuk kelompok tertentu," jelasnya.

Karena itulah EWI berharap Presiden Jokowi segera mengambil langkah konkret terhadap kondisi migas nasional yang sedang menjadi lahan perebutan oleh kelompok mafia. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Jenazah Disatukan di KRI Banda Aceh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler