jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga mengatakan langkah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengusulkan Soetrisno Bachir jadi menteri menunjukkan reshuffle kabinet terkesan bagi-bagi kue.
Menurut Jamiluddin, seharusnya reshuffle kabinet dilakukan untuk meningkatkan kinerja kabinet Jokowi-Amin.
BACA JUGA: Sssttt, Arief Poyuono Prediksi Dua Menteri Ini Bakal Kena ReshuffleÂ
"Kalau Soetrisno Bachir yang dipaksakan jadi menteri, maka terkesan reshuffle hanya bagi-bagi kue," kata Jamiluddin kepada JPNN.com, Rabu (15/9).
Akademisi Universitas Esa Unggul itu juga menilai langkah PAN mengusulkan Soetrisno Bachir sebagai menteri menunjukkan partai tersebut tidak mempunyai kader yang mumpuni.
BACA JUGA: Jamiluddin Mendesak Jokowi Melakukan Reshuffle Kabinet, Sebut 6 Nama
"Padahal kader PAN sebenarnya banyak yang mumpuni untuk mengisi jabatan menteri," kata Jamiluddin.
Jamiluddin juga menyebutkan kapasitas Soetrisno Bachir yang hanya biasa-biasa saja. Padahal, lanjutnya, Presiden Jokowi selalu menginginkan yang bukan biasa atau luar biasa.
BACA JUGA: TNI AL Lanal Sangatta Gelar Serbuan Vaksinasi dan Bakti Sosial
"Jadi, kalau Soetrisno Bachir diterima masuk kabinet, berarti hanya yang biasa saja. Hal itu tentu tidak akan meningkatkan kinerja kabinet Jokowi," tegasnya.
Mantan dekan FIKOM IISIP Jakarta itu juga mengatakan latar belakang mantan Ketua Umum PAN periode 2005-2010 itu sebagai pengusaha berkemungkinan mengisi menteri di bidang ekonomi.
"Hanya saja, Soetrisno Bachir bukan sosok yang luar biasa untuk mengisi salah satu kursi menteri di bidang ekonomi. Oleh karena itu, untuk apa reshuffle kalau penggantinya hanya sekelas Soetrisno Bachir," tegas Jamiluddin.(mcr8/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Friederich
Reporter : Kenny Kurnia Putra