jpnn.com, BOGOR - Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir menegaskan bahwa pasangan Jokowi-Ma’ruf memiliki strategi prioritas pembangunan yang berbasis pada pemberdayaan usaha mikro dan kecil (UMK). Karena itu, kalangan UMK perlu mendukung mereka agar terpilih kembali memimpin satu periode berikutnya.
“Jokowi adalah pengusaha yang paham apa itu ekonomi kerakyatan, sedangkan Kiai Ma’ruf adalah tokoh ekonomi syariah. Kolaborasi pasangan ini mengerucut pada penguatan kebijakan ekonomi yang berbasis kerakyatan,” kata Soetrisno Bachir saat berpidato pada Dialog Ekonomi Kerakyatan dan launching Koperasi Galang Visi Nusantara di Auditorium FMIPA IPB, Bogor, Minggu (24/3).
BACA JUGA: Jokowi Resmikan Operasional MRT Jakarta
Dia menjelaskan, Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Jokowi merumuskan ekonomi kerakyatan melalui suatu program pembangunan yang terintegrasi dari kementerian/badan dengan kebijakan pembangunan pemerintah daerah. “Integrasi ini menciptakan industrialisasi sehingga memberikan nilai tambah bagi UMK dan meningkatkan daya serap lapangan kerja,” kata Soetrisno.
Baca juga: Jokowi Perlu Diberi Kesempatan Pimpin Indonesia Lagi
BACA JUGA: Chelsea Islan Ngevlog Bareng Presiden
Pengusaha asal Pekalongan ini menambahkan, Presiden Jokowi sudah mengingatkan pentingnya industrialisasi dalam memajukan UMK. Sebab hal ini akan menurunkan ketergantungan Indonesia pada produk barang dan jasa impor. Pemerintah saat ini makin memberdayakan UMK, tetapi tetap mendorong perkembangan usaha menengah dan besar (UMB). Keduanya sudah memiliki bidangnya masing-masing sehingga dapat menciptakan sinergi antar badan usaha.
Pemberdayaan UMK melalui sejumlah program yang sudah digulirkan seperti penurunan bunga kredit dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi 7 persen dari sebelumnya 12 persen, penerbitan sertifikat tanah, pemberian modal untuk mendirikan dan mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), dan pemberdayaan koperasi.
BACA JUGA: 4 Alasan Ribuan Alumni Jogja Dukung Jokowi - Maruf
Baca juga: Soetrisno Ajak Warga Muhammadiyah Pahami Makro Ekonomi Sebelum Pilih Capres
Penurunan suku bunga KUR memperkuat permodalan di kalangan UMK. Sudah bukan rahasia lagi bila kelompok usaha ini sulit mengakses perbankan untuk memperoleh modal usaha. Kalaupun mendapatkannya akan dikenakan suku bunga yang sangat tinggi.
Akan tetapi, KUR hanya menetapkan suku bunga 7 persen per tahun dengan persyaratan pun disesuikan kondisi UMK sehingga dapat diakses UMK. Penurunan suku bunga ini meningkatkan jumlah nasabah mencapai 13,3 juta nasabah dengan Non Performing Loan (NPL) dapat dikendalikan pada kisaran 1,2 persen.
Yang terpenting, kata Soetrisno, salah satu kendala lain bagi UMK untuk mengakses kredit atau pembiayaan pada bank komersial terletak pada jaminan, salah satunya sertifikat tanah. Bank selalu meminta jaminan dalam bentuk sertifikat tanah, namun kurang dapat dipenuhi karena terkendala jaminan, khususnya sertifikat tanah. “Kendala suku bunga dan jaminan bank sudah ditangani Presiden Jokowi dan ini menjadi momentum kita untuk meningkatkan kinerja UMK agar makin berdaya di masa depan,” ungkapnya.
Baca juga: Soetrisno Bachir Datang, Dukungan Warga Muhammadiyah ke Jokowi Naik 10%
Kebijakan Jokowi mengatasi kendala di kalangan UMK selama periode 2014-2019 sudah ditangani dengan baik. Karena itu, dirinya tanpa ragu mengajak UMK di Bogor untuk memilih Jokowi sebagai presiden untuk satu periode lagi. “Tidak mungkin Jokowi berkuasa sampai 30 tahun. Tetapi mungkin terpilih untuk satu periode lagi,” kata dia.
Tujuan ajakan memilih Jokowi-Ma’ruf, kata Soetrisno, untuk menjamin pembangunan berkelanjutan. Sebab masih banyak rencana dan proyek yang sudah berjalan untuk direalisasikan selama satu periode berikutnya. Dia pun akan turun gunung untuk memenangkan Jokowi-Ma’ruf di Jawa Barat. Kali ini giliran Bogor.
Sebelumnya, Soetrisno Bachir sudah menyambangi kota Ciamis dan Cirebon untuk mendulang elektibilitas suara Jokowi-Ma’ruf. Kabupaten Bogor dan Bandung merupakan basis suara terbesar di Indonesia. Kedua kota ini menyimpan 20 persen Daftar Pemilih Tetap (DPT) dari total DPT di Indonesia. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri Hamzah: JokowiMarahCyn
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh