jpnn.com - JAKARTA - Kandidat kuat menteri koordinator bidang perekonomian (Menko Perekonomian) Sofyan Djalil yang dihubungi Jawa Pos via telepon selulernya awalnya tidak merespons. Pesan singkat yang dikirim Jawa Pos tak kunjung dibalas.
Demikian pula telepon yang tidak diangkat. Namun, sore harinya mantan menteri BUMN itu menjawab via SMS, ”Sorry. I’m busy. Call back later (Maaf, saya sedang sibuk. Nanti hubungi saya lagi, Red),” ucapnya.
BACA JUGA: Yakin Pasar Respon Positif Tim Ekonomi
Tadi malam, sekitar pukul 19.40, barulah Sofyan bisa dihubungi. Tidak banyak yang disampaikannya. Putra Aceh tersebut hanya mengatakan siap kalau memang ditunjuk sebagai Menko Perekonomian.
”Tapi, sebaiknya tunggu besok sore saja. Kalau memang saya benar-benar ditunjuk, baru saya bisa bicara tentang perekonomian,” ujarnya ramah.
BACA JUGA: Keluarga Pratikno Siap-siap Boyongan
Mencuatnya nama Sofyan Djalil sebagai kandidat menteri memang sudah banyak diprediksi. Kedekatannya dengan JK serta segudang pengalamannya di bidang pasar modal, keuangan, dan korporasi membuat dia memiliki kapabilitas untuk masuk jajaran kabinet.
Senioritasnya juga menjadi modal berharga untuk menjadi koordinator bagi menteri-menteri ekonomi lainnya.
BACA JUGA: Yuddy Calon Menpora, Ini Komentar Ivana Lie
Sofyan adalah salah seorang sosok penting di balik solidnya kinerja BUMN saat krisis finansial global menerjang pada 2008.
Dia pula yang memelopori perekrutan orang-orang berprestasi di dunia swasta untuk diajak bergabung ke BUMN. Sebut saja nama Ignasius Jonan (PT KAI) dan R.J. Lino (PT Pelindo). (JP)
Biodata :
Sofyan A. Djalil
Lahir: Aceh Timur, 23 September 1953
Pendidikan: Phd Tufts University, Medford, Massachusetts, AS.
Jabatan terakhir: Menteri BUMN (2007-2009)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat Protes Rencana Pengangkatan Sofyan Djalil Jadi Menteri
Redaktur : Tim Redaksi